Optimisme Para Pemburu "Tiket" PDIP di Grup Neraka

  • 22 Mei 2015
  • 00:00 WITA
  • Denpasar
  • Dibaca: 3329 Pengunjung

Denpasar, suaradewata.com - Sebanyak 29 figur mengadu nasib di PDIP. Mereka memburu rekomendasi DPP PDIP untuk tampil sebagai calon kepala daerah dan wakil kepala daerah dalam Pilkada serentak di enam kabupaten dan kota di Bali.


Bertempat di Kantor DPD PDIP Bali, Kamis (21/5), ke-29 figur ini menjalani tes tahap akhir, berupa tes tertulis dan tes psikologi. Ke-29 figur ini terdiri dari 19 bakal calon bupati, 1 bakal calon walikota, 1 bakal calon wakil walikota, serta 8 bakal calon wakil bupati.

Dari enam kabupaten dan kota, pertarungan perebutan "tiket" PDIP untuk Karangasem dan Badung yang cukup menarik. Sebab jika diibaratkan dengan kompetisi sepakbola, maka para kandidat dari Badung dan Karangasem diibaratkan masuk dalam grup neraka.

Betapa tidak, selain peminat cukup banyak, figur-figur yang lolos penjaringan juga memiliki kapasitas dan kemampuan yang relatif sama. Di Karangasem, misalnya, ada 8 nama yang bertarung merebut rekomendasi ini. Mereka adalah Gede Dana, Gusti Ayu Mas Sumatri, AA Bagus Ngurah Agung, Ni Made Sumiati, Wayan Sudirta, Wayan Suastika, Nengah Rata, dan Nyoman Pasek.

Adapun pemburu rekomendasi PDIP untuk Pilkada Kabupaten Badung, berjumlah 11 orang. Mereka adalah Nyoman Giri Prasta, Putu Parwata, Wayan Adi Arnawa, Putu Gede Rasjmawan, Wayan Disel Astawa, AA Ayu Triana Tira, IGN Suparta Djelantik, Made Sujana, Putu Alit Yandinata, Gusti Ngurah Sudiarsa dan Nyoman Satria.

Di tengah kerasnya pertarungan di grup neraka ini, para pemburu tiket masih menaruh optimis. "Grup neraka? Tidak juga. Bagi saya, semakin banyak lawan, semakin baik. Saya perempuan, tetapi saya petarung. Saya senang, apalagi lawan berkualitas," tandas Ni Made Sumiati, salah satu bakal calon bupati Karangasem.

Ia bahkan optimis akan direkomendasikan oleh DPP PDIP sebagai calon bupati Karangasem. "Saya optimis. Tetapi biar bagaimanapun, DPP PDIP yang punya kewenangan untuk menentukan siapa yang pantas menjadi calon bupati Karangasem," tegasnya.

Sumiati mengklaim, dari 8 nama yang bertarung untuk merebut "tiket" di Karangasem, peluangnya sama. Bahkan tidak ada yang dikategorikan sebagai rival terberat. "Saya kira belum kelihatan yang berat. Sama semua," tegas anggota Komisi I DPRD Bali itu.

Sementara Ketua DPC PDIP Badung Giri Prasta, menolak keras sebutan grup neraka bagi persaingan perebutan "tiket" PDIP di Badung. "Tidak ada istilah grup neraka," ujar bakal calon bupati Badung ini.

Meski membantah sebutan grup neraka, namun Prasta membenarkan bahwa yang menjadi fokus perhatian DPP PDIP dalam Pilkada ini adalah Badung dan Karangasem. Ia juga menegaskan, banyaknya calon di Badung membuktikan bahwa di daerahnya tidak krisis kader.

"Jadi yang benar adalah, banyak calon menunjukkan bahwa Badung tidak krisis kader. Jangan justru dipersepsikan kita seperti grup neraka. Itu tidak benar," ujar Prasta, yang juga Ketua DPRD Badung.

Di tengah ketatnya persaingan di Badung, Prasta yakin dirinya akan direkomendasikan partai. "Tetapi ingat bahwa kewenangan terkait rekomendasi ada di tangan DPP PDIP. Jadi kita tunggu saja nanti," pungkasnya. san


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER