Arjaya Temukan Praktik Pungli Administrasi Kependudukan

  • 12 Oktober 2015
  • 00:00 WITA
  • Denpasar
  • Dibaca: 3121 Pengunjung

Denpasarsuaradewata.com - Senin (12/10) pagi, Calon Walikota Denpasar Made Arjaya berkesempatan untuk blusukan ke Pasar Tunjung Umadui, Padangsambian Klod, Denpasar. Menariknya dalam blusukan kali ini, Si Udeng Poleng mendapatkan informasi yang mengejutkan.

Dari pengakuan salah seorang pedagang di pasar tersebut, Arjaya menemukan adanya praktik pungutan liar (pungli) terkait administrasi kependudukan yang mencapai Rp 2 juta per suami istri. Arjaya yakin, ada oknum yang bermain dalam pungli administrasi kependudukan tersebut.

"Ada suami istri diminta itu Rp 2 juta. (Uang) itu ke mana? Siapa (oknum) itu? Berarti kan ada permainan?” ujar mantan Ketua Komisi I DPRD Bali itu.

Arjaya menduga, ada indikasi permainan oknum terkait masalah administrasi kependudukan di Kota Denpasar. Apalagi, hal ini diperkuat dengan kenyataan tentang lamanya proses adiministrasi kependudukan di ibukota Provinsi Bali itu. Bahkan ada juga warga yang bertahun-tahun tinggal di Kota Denpasar, namun belum memiliki KTP Kota Denpasar hingga saat ini.

"Ada yang urus sampai dua tahun. Ada yang sampai 20 tahun, 30 tahun tinggal hanya dengan lapor diri,” beber Arjaya, yang didampingi Calon Wakil Walikota Denpasar AA Ayu Rai Sunasri.

Ia menginginkan, ke depan sistem adiministrasi kependudukan di Kota Denpasar mesti jelas. Pengendalian aturan main dalam mempersempit permainan oknum tertentu, menurut dia, sangat diperlukan.

"Ini yang ke depan harus mendapatkan antisipasi, pengendalian kependudukan dengan aturan main, bukan dengan seenak perut sendiri,” ujarnya.

Selain ke Pasar Tunjung Umadui, Padangsambian Klod, Arjaya - Sunasri juga blusukan ke Pasar Sanglah, Denpasar. Di pasar ini, Arjaya - Sunasri menyoroti kesemrawutan parkir, apalagi pengunjung pasar sampai memarkir kendaraannya di badan jalan hingga memicu kemacetan lalulintas.

Mengatasi permasalahan parkir ini, Arjaya menawarkan program revitalisasi sistem pasar di Kota Denpasar. Dalam revitalisasi pertama yang akan dipikirkannya adalah tempat parkir. Revitalisasi ini akan berbeda dengan pengelolaan saat ini yang masih mengedepankan penambahan los dan kios pasar.san


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER