Benarkah ada real count Cikeas dan Mabes Polri?

  • 14 Juli 2014
  • 00:00 WITA
  • Nasional
  • Dibaca: 1581 Pengunjung

Hari pencoblosan pemilu presiden memang telah usai. Namun, situasi saat ini tak kalah hebohnya dari masa kampanye. Publik merasa dibingungkan oleh hasil quick count lembaga survei yang memenangkan pasangan capres-cawapres masing-masing.Ketika permasalahan quick count hampir mereda, seiring imbauan KPU kepada kedua kubu menahan diri hingga tanggal 22 Juli nanti, muncul isu yang tak kalah heboh. Mabes Polri disebut mengeluarkan hasil quick count dan rekapitulasi Pilpres 2014. Versi ini banyak dimuat di laman media sosial simpatisan capres, salah satunya simpatisan Prabowo, Alfian Afriadi.

Dalam data tersebut dijelaskan data awal perhitungan Polri yang bertugas di 270.000 TPS di 33 provinsi di 359 kabupaten kota, pasangan nomor urut 1 Prabowo - Hatta mendapat 52,3 persen suara. Sedangkan pasangan nomor urut 2 Jokowi - JK mendapat suara 47,7 persen.Polri pun dibuat gerah dengan munculnya kabar tersebut. Kadiv Humas Irjen Pol Ronny F Sompie berkali-kali menekankan netralitas Polri. Menurutnya, polisi yang ditugaskan mengawal pemilu hanya menjaga dan mencatat hasil pemilu di tiap TPS."Bahwa posting tersebut tidak benar. Polri tidak pernah mem-publish data yang diperoleh dari hasil pencatatan di TPS karena hasil pencatatan Polri hanya untuk kepentingan penegakan hukum," ungkap Kadiv Humas Irjen Pol Ronny F Sompie kepada wartawan, Jakarta, Jumat (11/7) lalu.

Usai isu itu mereda, beredar kabar di kediaman Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Cikeas, Bogor mengadakan tabulasi penghitungan suara. Bedanya kalau Mabes Polri quick count, Cikeas justru dituding mengeluarkan hasil real count.Yang pertama menyebarkan kabar tersebut diduga adalah anggota timses Prabowo-Hatta Marwah Daud Ibrahim. Dalam keterangan tertulis kepada wartawan, dia mengatakan data real count Cikeas menunjukkan 54 persen suara untuk pasangan Prabowo-Hatta, 46 persen untuk pasangan Jokowi-JK."Alhamdulillah, hasilnya semua sama. Insya Allah Prabowo Hatta menang. Amin Ya Rabbal Alamin," klaim Marwah.

Namun pengakuan Marwah tersebut dibantah keras oleh Jubir Presiden SBY, Julian Pasha. Menurutnya, Cikeas tak pernah membuat tabulasi penghitungan suara."Kami menegaskan bahwa tidak pernah ada tabulasi penghitungan suara di Cikeas atau Tabulasi Cikeas Center," Julian Pasha kepada merdeka.com, Minggu (13/7).Menurut Julian, di Cikeas yang ada adalah fasilitas video conference agar Presiden bisa berkomunikasi dengan jajaran pimpinan TNI baik di pusat maupun di daerah. Video itu, lanjutnya, bertujuan untuk mengetahui situasi di lapangan.Selain dua isu tersebut, sepertinya bakal banyak kejutan lagi menyongsong hasil resmi Pilres 2014 yang akan diumumkan KPU pada 22 Juli 2014


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER