Langkah Arjaya Diapresiasi PDIP

  • 24 Juli 2015
  • 00:00 WITA
  • Denpasar
  • Dibaca: 4425 Pengunjung

Denpasar, suaradewata.com - Made Arjaya, resmi dipinang oleh partai-partai yang tergabung dalam Koalisi Bali Mandara (KBM) untuk tampil sebagai calon wakil walikota, mendampingi Calon Walikota Ketut Suwandi. Langkah politik Arjaya ini, diapresiasi oleh PDIP.


Apresiasi di antaranya datang dari Ketua DPC PDIP Kota Denpasar Ngurah Gede, saat dikonfirmasi melalui saluran telepon di Denpasar, Jumat (24/7). "Selaku pemimpin partai di Denpasar, melihat banyak tokoh yang ingin berbuat untuk Kota Denpasar tentu saya berikan apresiasi, termasuk Arjaya," ucapnya.

Dikatakan, apa yang dilakukan Arjaya secara pribadi, merupakan hal yang wajar. "Kalau itu pilihan pribadi, silahkan saja. Itu sah-sah saja, dan itu hak dia selaku warga negara," ujarnya.
Ngurah Gede menegaskan, pada prinsipnya PDIP tidak pernah mengekang kadernya. Apalagi jika ada kader yang berkeinginan untuk melakukan hal-hal yang positif. Namun demikian, tentu ada konstitusi partai yang menjadi penunjuk arah tentang bagaimana kader melangkah, termasuk dalam suksesi kepemimpinan di daerah.

Terkait Pilkada Kota Denpasar, ia menegaskan, PDIP secara resmi telah mengusung duet incumbent IB Rai D Mantra - IGN Jaya Negara. "Jadi kalau dari partai, yang diusung untuk Pilkada Kota Denpasar jelas incumbent. Soal Arjaya, tentu itu pilihan pribadinya jika benar maju sebagai calon wakil walikota dan diusung partai lain," tegas Ngurah Gede.

Tentang pilihan pribadi Arjaya ini, diakuinya tentu akan disikapi PDIP dalam konteks Arjaya selaku kader 'banteng'. "Seperti apa nanti sikap partai, tentunya ada aturan partai yang telah menggariskan soal itu," papar Ngurah Gede.

Dikonfirmasi secara terpisah melalui saluran telepon, Arjaya menyampaikan terima kasih atas apresiasi PDIP ini. Ia menegaskan, kepercayaan partai politik lain kepada dirinya untuk tampil sebagai calon wakil walikota merupakan bukti bahwa kaderisasi yang dilakukan di internal PDIP membuahkan hasil.

Arjaya sendiri tidak mau terlalu jauh berbicara tentang bagaimana nasibnya ke depan di PDIP. Bagi mantan Ketua Komisi I DPRD Provinsi Bali itu, yang paling penting ke depan adalah Kota Denpasar akan semakin baik lagi. "Siapapun yang memimpin di Kota Denpasar, harus mampu membawa daerah ini menjadi lebih baik lagi," ujarnya.

Arjaya sendiri menekankan, bahwa dirinya tetaplah kader PDIP. Kalaupun dalam Pilkada Kota Denpasar dirinya tampil sebagai calon wakil walikota melalui KBM, itu tak berarti bahwa ia sudah meninggalkan PDIP. "Saya tetap kader PDIP. Karena bagi saya, partai itu seperti agama kedua. Itu tidak bisa diganggu gugat," tegas Arjaya. san


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER