Rekomendasi KBM Alot untuk Badung dan Tabanan

  • 24 Juli 2015
  • 00:00 WITA
  • Denpasar
  • Dibaca: 1996 Pengunjung

Denpasar, suaradewata.com - Menghadapi Pilkada serentak di enam kabupaten dan kota di Bali, Koalisi Bali Mandara (KBM) sesungguhnya sejak lama melakukan konsolidasi. Hanya saja, konsolidasi koalisi yang dimotori Partai Golkar, Partai Demokrat dan Partai Gerindra ini, justru tak mulus.


Buktinya, khusus untuk Badung dan Tabanan, KBM justru belum mampu merampungkan pasangan calon bupati dan wakil bupati yang akan diusung. Untuk Tabanan misalnya, Partai Demokrat mengarahkan dukungan ke pasangan Arya Budi Giri - Wayan Sarjana. Adapun Partai Gerindra, bersama beberapa partai lainnya, mengusung duet Wayan Sarjana - IB Astawa Merta.

Di Badung, setali tiga uang. Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), memang sudah menerbitkan rekomendasi untuk pasangan Made Sudiana – Nyoman Sutrisno. Namun di sisi lain, Partai Gerindra ternyata belum mengamini paket yang disodorkan SBY ini.

Celakanya, baik Partai Gerindra maupun Partai Demokrat, sama-sama tak bisa mengusung sendiri pasangan calon dalam Pilkada Badung. Sebab Partai Demokrat hanya memiliki 7 kursi, atau minus 1 kursi untuk memenuhi syarat mengusung calon. Adapun Partai Gerindra, hanya memiliki 4 kursi di DPRD Kabupaten Badung.

Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Badung IGK Puriartha (Gus Krobo), saat dikonfirmasi tentang hal ini, mengaku bahwa partainya belum menerbitkan rekomendasi untuk Pilkada Badung. Pihaknya juga belum secara tegas memutuskan mendukung paket yang diajukan Partai Demokrat atau justru menolaknya.

Hal ini terjadi, karena lobi – lobi yang masih berjalan antar partai dengan para kandidat masih alot. "Lobi – lobi masih alot, dan belum ada rekomendasi dari Partai Gerindra,” ujar Gus Krobo, saat dikonfirmasi melalui saluran telepon, Kamis (23/7).

Walau demikian, diakuinya pilihan Partai Gerindra untuk Pilkada Badung mengerucut pada dua nama, yakni I Made Sudiana dan I Wayan Adi Arnawa. Keduanya memiliki peluang yang sama mendapat rekomendasi dari Partai Gerindra, sebab dianggap memiliki elektabilitas tinggi.

Karena itu Partai Gerindra Badung menyetorkan nama Arnawa dan Sudiana ke DPP Partai Gerindra, untuk kemudian mendapat persetujuan berupa rekomendasi. "Kami setorkan saja dua – duanya ke DPP, melalui DPD. Nanti biarkan DPP yang mengambil keputusan,” jelasnya.

Menariknya, Gus Krobo tidak menghendaki kedua figur tersebut dipaketkan jadi calon bupati dan wakil bupati. Jika Adi Arnawa yang dipilih jadi calon bupati, maka Partai Gerindra menolak jika Sudiana ditempatkan di posisi calon wakil bupati.

"Siapapun nanti yang diputuskan DPP, akan dikomunikasikan ke koalisi. Siapun yang diputuskan koalisi sebagai calon wakil bupati, kami terima dengan catatan kedua calon ini tidak dipaketkan,” pungkas Gus Krobo. san


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER