Wayan Koster : Wabah Covid Terjadi adalah Penanda Adanya Ketidakharmonisan Alam

  • 05 Juli 2020
  • 19:00 WITA
  • Denpasar
  • Dibaca: 1477 Pengunjung
Istimewa

Karangasem,suaradewata.com - Munculnya wabah COVID-19 saat ini, merupakan salah satu jenis Gering, yang cakupan penularannya mendunia dengan tingkat infeksi yang tinggi, sehingga disebut Gering Agung (Pandemi COVID-19, red). Wabah ini terjadi sebagai penanda adanya ketidakharmonisan/ketidak-seimbangan alam beserta isinya pada tingkatan berbahaya akibat ulah manusia yang tidak melaksanakan tata kehidupan berdasar nilai-nilai kearifan lokal.

“Bahwa hidup harus menyatu dengan alam, yaitu manusia adalah alam itu sendiri, manusia harus seirama dengan alam, hidup yang menghidupi, urip yang menguripi. Hidup harus menghormati alam, alam ibarat orang tua, oleh karena itu hidup harus mengasihi alam,” demikian pesan yang disampaikan Gubernur Bali, Wayan Koster usai melakukan persembahyangan Upacara Yadnya Pamahayu Jagat di Pura Agung Besakih bersama Ny. Putri Suastini Koster, Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati dan Ny. Tjokorda Putri Hariyani Sukawati, Minggu (5/7).

Gubernur Bali yang didampingi Wagub Bali, Sekda Provinsi Bali, DPRD Bali, tokoh-tokoh Agama serta anggota Forkopimda se-Bali lebih lanjut menjelaskan adanya pandemi COVID-19 ini mesti dimaknai secara positif sebagai proses alam, dari situasi negatif-berbahaya untuk mencapai kondisi di titik nol, sebagai pondasi menuju suatu keseimbangan baru yang akan menjadi tatanan kehidupan baru secara holistik dalam Era Baru.

Kita ketahui bersama, bahwa Pandemi COVID-19 di Bali telah menimbulkan dampak luas dalam berbagai bidang kehidupan kesehatan, sosial, dan ekonomi termasuk pariwisata, yang telah dirasakan oleh masyarakat sejak pandemi ini muncul empat bulan lalu. Selama pandemi berlangsung, seluruh masyarakat tidak dapat melaksanakan aktivitas secara normal, bekerja dari rumah, belajar dari rumah, berdoa di rumah, tidak boleh berkerumun, dan berbagai pembatasan aktivitas lainnya di luar rumah.

"Untuk menangani pandemi COVID-19, sesuai arahan dan kebijakan Pemerintah Pusat, TNI/Polri, Kejaksaan, Pemerintah Provinsi Bali bersama Pemerintah Kabupaten/Kota se-Bali, Majelis Desa Adat, Majelis Keagamaan, Desa Adat, Desa/Kelurahan, dan seluruh komponen masyarakat telah solid bergerak dengan bergotong-royong, yang dilaksanakan secara niskala dan sakala sehingga mencapai hasil yang baik dalam mengendalikan penyebaran pandemi COVID-19. Hasil yang baik tersebut ditandai dengan terkendalinya muncul kasus positif baru, tingkat kesembuhan yang tinggi, dan jumlah yang meninggal relatif kecil," tambah Gubernur asal desa tua bernama Desa Sembiran, Buleleng ini seraya mengatakan oleh karena itu, kita harus terus berupaya dengan sebaik-baiknya menangani COVID-19, seraya dalam waktu bersamaan kita mesti mulai melakukan aktivitas demi keberlangsungan kehidupan masyarakat. Aktivitas ini harus dilakukan secara bertahap, selektif, dan terbatas dengan melaksanakan Protokol Tatanan Kehidupan Era Baru untuk Masyarakat Produktif dan Aman COVID-19.awp/nop


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER