Diskusi Upaya Konkrit Media Online Lawan Hoax dan Politisasi SARA Akan Digelar di Dewan Pers

  • 24 Maret 2018
  • 00:00 WITA
  • Nasional
  • Dibaca: 1940 Pengunjung
suaradewata.com

Jakarta, suaradewata.com-Social Media for Civic Education (SMCE) akan mengadakan diskusi dengan tema "Menakar Upaya Konkrit Media Online dalam Melawan Hoax dan Politisasi SARA untuk Persatuan NKRI".

Kegiatan ini akan dihadiri beberapa narasumber yang berkompeten, diantaranya: 1) Auri Jaya, Ketua Serikat Media Siber Indonesia, 2) Prof. Dr. Henri Subiakto, Staf Ahli Bidang Komunikasi dan Media Massa Kemenkominfo RI, 3) Jodhi Yudono, Ketua Ikatan Wartawan Online, 4) Kombes Polisi Albertus Rachmad Wibowo, Kepala Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Mabes POLRI, dan 5) Hariqo Wibawa Satria, Direktur Eksekutif Komunikonten, Institut Media Sosial dan Diplomasi.

Rouf Qusyairi, Direktur Eksektif SMCE menjelaskan kegiatan ini diadakan di Gedung Dewan Pers, Jalan Kebon Sirih No 32-24, Gambir, Jakarta Pusat, pada Senin 26 Maret 2018, pukul 13.00 - selesai.

"Tidak semua masyarakat punya cukup waktu untuk memastikan apakah sebuah berita hoax, dan apakah sebuah berita membahayakan keutuhan NKRI. Karenanya salah satu upaya kita adalah terus bersama-sama memastikan konten-konten yang diproduksi oleh siapapun, utamanya media online sesuai pedoman media siber”, ujar Rouf Qusyairi di Jakarta (23/3/2018).

Sementara itu, pengamat media sosial dari Komunikonten, Hariqo Wibawa Satria saat dihubungi menjelaskan, bahwa media online adalah salah satu rujukan paling utama masyarakat dalam memperoleh pendidikan, informasi dan hiburan.

Hariqo menambahkan, berbagai konten yang dikeluarkan oleh media online telah melewati berbagai verifikasi ketat, sehingga kepercayaan masyarakat terhadap media online sangat tinggi. Oleh karenanya wajar media online menjadi rujukan  bahkan pemimpin dalam melawan hoax, kampanye hitam dan politisasi SARA

“Saya memperhatikan pola debat di media sosial antar dua orang yang berbeda pandangan, salah satu yang sering dilakukan adalah menyajikan berita dari media online untuk menguatkan pendapatnya, kemudian partner debatnya juga melakukan hal yang sama. Ini salah satu bukti bahwa kepercayaan terhadap konten media online itu sangat tinggi,”, jelas Hariqo. rls/gin/sar


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER