Muatan Terguling, Jadwal Penyebrangan Ketapang-Gilimanuk Kacau

  • 01 Juni 2017
  • 00:00 WITA
  • Jembrana
  • Dibaca: 7025 Pengunjung
suaradewata.com

Jembrana, suaradewata.com - Kapal Motor penumpang (KMP) Pratita IV yang terseret arus dan menggulingkan truk muatannya akibat cuaca ekstrem di Selat Bali, membuat jadwal pelayaran atau penyebrangan kapal Ketapang-Gilimanuk menjadi kacau. Pasalnya, KMP Pratita IV sandar di Darmaga MB 1 cukup lama dalam melakukan evakuasi terhadap sejumlah kendaraan muatanya yang terguling. Kamis (1/6). 

Kapal naas tersebut, memuat 12 sepeda motor, 2 truk besar,4 truk sedang serta satu mobil pribadi dengan penumpang sebanyak 100 orang. Selama pelayaran kapal yang dinahkodai Jaelani tersebut berjalan seperti biasa tanpa ada halangan apapun. namun saat kapal tersebut hendak sandar sekitar 500 meter dari dermaga MB 1 pelabuhan Gilimanuk, secara tiba-tiba angin kencang dan gelombang tinggi menggempur kapal tersebut. Sehingga, kapal menjadi tidak stabil dan kemudi kirinya tidak berfungsi mengakibatkan kapal hanyut dan sejumlah truk muatannya terguling hingga menimpa kendaraan lainya. “Saya tadi kaget dan tidak bisa berbuat banyak. Saya selamat saja sudah bersyukur. Tapi tadi saat kejadian tidak ada korban jiwa,” kata  Ari asal  Desa Sumberarum, Dander, Bojonegoro, Jawa Timur salah seorang sopir truknya yang terguling.

Setelah kapal naas tersebut berhasil merapat dan bersandar di Darmaga MB 1. Namun dalam melakukan evakuasi terhadap kendaraan yang terguling agar bisa keluar kapal membbutuhkan waktu cukup lama. Sehingga, arus penyebrangan menjadi terganggu serta jadwal penyebrangan kapal juga berubah. “Akibat peristiwa tumbangnya muatan KMP Prathita IV itu memang menganggu arus penyebrangan. kapal-kapal yang semestinya sandar di dermaga MB 1 tidak bisa sandar dan harus mengapung menunggu evakuasi selesai. Begitu juga di Ketapang keberangkatannya kita stop dulu sambil menunggu proses evakuasi. Nanti kalau evakuasi sudah selesai maka pengoperasian kapal atau jadwalnya kita sesuaikan kembali,” kata Pengawas Otoritas Pelabuhan Penyebrangan (OPP) Gilimanuk Rocky M. Surentu. 

Sementara, Syahbandar Ketapang, Isprianto  saat dikomfirmasi mengatakan, tergulingnya sejumlah muatan KMP tersebut murni karena faktor buruknya cuaca di Selat Bali pada saat kejadian. Untuk itu, pihaknya berharap agar para nahkoda kapal lebih berhati-hati serta selalu berkoordinasi dengan instansi terkait di Pelabuhan. “Ya pak karena cuaca secara tiba-tiba buruk. Sekarang kita sedang melakukan evakuasi dan kerugian atas peristiwa ini ditanggung oleh Jasa Raharja,” katanya. dep/ari


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER