Ketua Fraksi PDIP Tabanan Didepak, Ini Alasannya.?

  • 25 September 2016
  • 00:00 WITA
  • Tabanan
  • Dibaca: 6284 Pengunjung
suaradewata.com

Tabanan, suaradewata.com–Teka teki dicopotnya Ketua Fraksi PDIP Tabanan, I Gede Suadnya Dharma digantikan oleh I Nyoman Arnawa sedikit mulai terkuak. Yang paling pokok bahwa antara ketua Fraksi PDIP I Gede Suadnya Dharma tidak ada nyambung serta tidak ada kecocokan dengan Ketua DPC PDIP Tabanan, I Komang Gede Sanjaya yang juga wakil Bupati Tabanan sehingga perlu dilakukan reposisi sesuai dengan kebutuhan partai saat ini. Hal tersebut terungkap dalam press realese yang digelar DPC PDIP Tabanan di kantornya di jalan Raya Yeh Gangga, Desa Gubug Tabanan, Minggu, (25/09/2016).

Ketua DPC PDIP Tabanan, I Komang Gede Sanjaya didampingi Sekretaris DPC, I Nyoman Arnawa dan Ketua Badan Kehormatan (BK) Partai, I Ketut Purnaya mengklaim pergantian itu tidak ada kesalahan dan juga bukan merupakan sanksi. “Pergantian ini tidak ada kesalahan dan bukan merupakan sanksi, ini murni penyegaran dan suatu kebutuhan sebuah organisasi saat ini,” ucap ketiga elit PDIP Tabanan tersebut.

Dijelaskan Sanjaya bahwa dalam rapat yang digelar Sabtu, (24/09/2016) petang dari 19 pengurus DPC yang hadir 18 orang termasuk I Gede Suadnya Dharma. “Dalam rapat itu dari 19 jumlah pengurus yang tidak hadir hanya satu karena berada diluar daerah,” ucapnya. Ada tiga agenda utama yang dibahas yakni DPC dituntut melakukan agenda politik salah satunya pelantikan rantingdi Kabupaten Tabanan.Selain itu juga dibahas tentang rencanapelatihan kepemimpinan serta klinik PPNSB.“Rapat juga membahas soal internal salah satunya melakukan reposisi Ketua Fraksi, jadi semua itu dilakukan dalam rapat pleno,” jelas Sanjaya.

Keputusan reposisi Ketua Fraksi itu kata dia bagian dari langkah-langkah strategis partai dalam melakukan konsolidasi internal partai di DPC PDIP Tabanan. “Intinya kami membuat keputusan partai sesuai dengan kebutuhan partai saat ini,” tegasnya. Seandainya nanti kata dia kebutuhan partai berbeda di tahun-tahun mendatang maka bukan tidak mungkin akan kembali dilakukan reposisi sesuai kebutuhan saat itu. “Jadi ini suata hal yang biasa dan setiap saat bisa dilakukan sesuai kebutuhan partai,” tandas Sanjaya.

Ditambahkan Ketua BK, I Ketut Purnaya bahwa pergantian ini tidak ada suka dan tidak suka, juga tidak ada kaitannya dengan sidak ke Tanah Lot beberapa waktu lalu oleh yang bersangkuan seperti apa isu yang berkembang. “Pergeseran ini muri karena yang bersangkutan belum mampu mengkoordinasikan tiga pilaryang ada yakni DPC Partai, Eksekutif dan temen-temen di DPRD Tabanan,” jelasnya. Purnaya berharap dengan dijabatnya ketua fraksi oleh Nyoman Arnawa kedepannya mampu menjembatani tiga pilar yang ada sehingga terjadi keselarasan dalam menjalankan program partai yang pro rakyat. Dia juga menegaskan DPC Partai sudah sepakat di Tabanan tidak ada kelompok-kelompok dan tidak ada perselisihan. “Partai ini adalah partai musyawarah mufakat, jadi nanti tugas saudara Arnawa yang menjembatani semua ini,” harap Purnaya.

Terkait tugas berat itu, I Nyoman Arnawa yang biasa disapa Kometmengaku apapun yang menjadi amanat partai, dirinya sebagai kader partai siap melaksanakanya. Dia juga berjanji sesegera mungkin melakukan langkah-langkah kongkrit agar fraksi di DPRD Tabanan menjadi solid. “Sejak kemarin saya sudah lakukan pendekatan ke teman-teman fraksi, termasuk mencoba menelpon ibu bupati namun belum diangkat, intinya apapun yang diamanatkan partai kepada saya saya siap menjalakannya,” beber Komet.

Lalu apa komentar Suadnya Dharma.? Saat dihubungi www.suaradewata.com, Suadnya Dharma mengakui pergeserannya merupakan kewenangan partai. Selaku kader dirinya mengaku siap ditempatkan dimana saja. "Tdak ada masalah, saya ditempatkan dimana saja, justru dengan tidak lagi menjadi ketua fraksi saya lebih tenang, dari pada bekerja harus dibawah tekanan dan membela sesuatu yang tidak sesuai hati nurani," ucapnyapenuh arti. Dia juga mengaku dalam menjalankan tugas saat ini ada duapoint, yang pertama sebagai pengurus partai yang harus taat kepada perintah partai. Disisi lain sebagai petugas partaidi DPRD Tabanan dirinya harus menjalankan tugas dan fungsi di lembaga. "Digesernya saya dengan alasan saya sebagai ketua fraksi tidak nyambung dengan ketua DPC dan ada juga dipersoalkan saat saya sidak ke proyek The Mandala di Tanah Lot, padahal hal itu saya lakukan karena menjalankan fungsi sebagai petugas partai di DPRD dan atas perintah Ketua DPRD Tabanan,” bebernya. Meski tidak lagi menjadi Ketua Fraksi PDIP Tabanan, politisi asal Kerambitan ini berharap kedepanya fraksi di DPRD Tabanan lebih solid dan partai di Tabanan menjadi lebih baik. “Itu harapan saya, selaku kader partai PDIP di Tabanan,” ucap Suadnya Dharma. gin

 


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER