Terbentur Ijin DPP Golkar, Gunawan Isyaratkan Perlu Regenerasi

  • 24 Juni 2016
  • 00:00 WITA
  • Bangli
  • Dibaca: 4947 Pengunjung

Bangli, suaradewata.com – Dua hari menjelang Musyawarah Daerah (Musda) DPD II Partai Golkar Kabupaten Bangli, sejumlah kandidat untuk memperebutkan tampuk pimpinan tertinggi di partai berlambang pohon beringin tersebut terus bermunculan. Selain Ketua PK Partai Golkar Kecamatan Bangli, I Nengah Darsana yang sudah menyatakan kesiapannya untuk maju, nama I Wayan Gunawan yang notabene sudah tiga kali menahkodai DPD II Partai Golkar Bangli juga terkesan belum rela melepas singgasananya tersebut.

Hanya saja,  ijin tertulis dari DPP Golkar yang mesti dikantongi Gunawan untuk bisa maju mencalonkan lagi, sampai saat ini belum turun. Sebab, sesuai Juklak DPP Golkar Nomor 4/DPPGolkar/XII/2015 tentang syarat calon Ketua DPD Golkar, maksimal dua periode. Sementara Gunawan sudah menjabat Ketua DPD II Golkar Bangli sebanyak tiga periode sejak 1999.

Hal ini diakui langsung I Wayan Gunawan saat ditemui disela-sela kegiatan reses  di Desa Pengotan, Bangli, Jumat (24/06/2016).  “Saya sampai detik ini masih menunggu. Kalau memang diberikan mandat tugas, iya kami lanjut. Kalau tidak iya tidak. Biar pak Darsana yang sudah berikrar juga maju. Tapi lebih jelasnya, nanti tanggal 26 Juni dalam forum Musda itu yang menentukan,” ujar Gunawan didampingi Nengah Darsana.

Yang jelas, kata dia, semua kader mempunyai kesempatan yang sama dan hak melekat untuk bisa memimpin partai Golkar Bangli.  Disampaikan, Musda sebagai forum tertinggi mengambil keputusan sekaligus untuk memilih pemimpin baru untuk periode lima tahun kedepan serta penyampaian pertanggungjawaban kepengurusan periode sebelumnya. “Dalam musda tersebut juga akan ditentukan sikap politik partai Golkar kedepan,” sebutnya.

Lebih lanjut, disinggung  perlunya regenerasi kepemimpinan Golkar Bangli sesuai aspirasi arus bawah, Gunawan menyerahkan sepenuhnya kepada mekanisma dalam Musda. “Yang namanya proses politik memang perlu regenerasi. Tapi setiap yang namanya Musda yang menentukan adalah Musda itu sendiri. Regenerasi tetap dibutuhkan. Tapi semuanya kembali Musda yang menentukn. Dalam hal ini, kalau saya kembali mendapatkan mandat dan kembali diinginkn. Saya harus tunduk juga dong. Saya petugas partai, walau sudah karatan. Kan bisa menulari ke yang lain-lain hahaha,” beber Gunawan.  

Tapi bagaimanapun juga, diakui Gunawan, Juklak DPP Partai Golkar tersebut mengisyaratkan harus mendapat ijin dari pusat. “Sampai detik ini saya belum menerima itu. Kalau itu, tidak keluar tentunya kami tidak boleh memaksakan diri, walapun dikehendaki lagi.  Kalau memang dari pusat yang menyatakan tidak layak, tidak patut dan pas lagi mempimpin partai karena tebentur jenjang yang lama, otomatis kami tidak bisa ikut,” ungkapnya.

Sementara itu, terkait keluhan kubu AL yang merasa tidak diundang dalam Musda, Nengah Darsana menambahkan, saat ini masih dalam proses rekonsiliasi. Pihaknya memastikan, dalam kepanitian Musda sudah bergabung.  “Semangat Munaslub, pertama kali adalah rekonsiliasi. Tidak ada lagi kubu-kubuan. Dengan kata lain, keikutsertannya dalam Musda bukan lagi dalam bentuk undangan.” Aneh kalau diundang, terlebih sudah masuk dalam kepanitian. Dalam hal ini, panitia yang wajib mengundang, jangan sampai panitia mengundang panitia,” tegas Darsana menimpali sembari kembali menyatakan kesiapannya maju  menjadi calon Ketua DPD II Golkar Bangli dalam Musda yang digelar tanggal 26 Juni mendatang di sekretariat DPD II Partai Golkar Bangli.ard


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER