Pasar Desa Pengotan Kian Krodit, Warga Minta Lahan Pemprov Dihibahkan

  • 24 Juni 2016
  • 00:00 WITA
  • Bangli
  • Dibaca: 4193 Pengunjung
suaradewata

Bangli, suaradewata.com – Letak pasar Pengotan yang strategis, menyebabkan jumlah pedagang dan konsumen di pasar Pengotan, Bangli, belakangan ini terus mengalami peningkatan. Kondisi ini, tak pelak menyebabkan kekroditan selalu terjadi terutama saat pasaran berlangsung. Supaya itu tak berlanjut, Warga Desa Pengotan meminta lahan Pemprov Bali yang masih ada disekitar pasar desa tersebut segera bisa dihibahkan untuk pengembangkan pasar dan perluasan parkir. Hal itu terungkap saat reses Anggota DPRD Bali, I Wayan Gunawan, Jumat (24/06/2016).

Dalam reses tersebut, Bendesa Adat Pengotan Wayan Kopok, menyampaikan selama ini keberadaan Pasar Pengotan tidak hanya dipergunakan oleh masyarakat setempat saja. Karena letaknya yang strategis, berada ditengah-tengah antara Kintamani dan Kota Bangli, menyebabkan setiap pasaran banyak pedagang dan konsumen dari luar Pengotan seperti, Suter, Kintamani dan kawasan Bintang Danu juga kesini. Akibatnya, kondisi pasar menjadi krodit karena membludaknya pedagang dan konsumen melakukan transaksi. Lahan parkir juga menjadi kurang.

“Selama ini pasar Pengotan menempati lahan aset seluas 45 are yang sudah dihibahkan. Namun karena masih kurang, kami mohon, aset Pemprov yang ada disekitar pasar bisa dihibahkan juga untuk pengembangan pasar dan fasilitas parkir yang masih kurang,” ungkapnya. Untuk pengembangan pasar, disampaikan, saat ini penambahan pembangunan kios juga mulai dilakukan. “Setiap pasaran tiga hari sekali tepatnya hari Kajeng, jumlah pengunjung dan pedagang membladak. Sekarang saja masih menambah kios lagi,” jelasnya.

Lebih lanjut diketahui, lahan aset Pemprov Bali itu seluas 1,8 hektar. Menanggapi aspirasi yang disampaikan warga Pengotan, Anggota DPRD Bali I Wayan Gunawan mengakui setelah meninjau langsung keberadaan pasar tersebut, memang sangat potensial untuk dikembangkan. Karena itu, Gunawan berjanji untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat setempat yang memohon penghibahan aset Propinsi tersebut.  “Kebetulan karena saya sebagai Ketua Aset juga, saya sudah menyarankan kepada Kepala Desa dan Kadus setempat untuk segera mengajukan proposal pemanfaatan lahan tersebut agar kedepan aset yang ada, bisa digunakan menjadi lebih bagus. Saya tiga kali ke lokasi tersebut. Saya tahu persis, potensi itu sangat bisa berkembang dengan tata kelola yang tentunya juga harus lebih baik,” tegasnya singkat.ard


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER