Malu...!!!, SMAN 1 Tabanan Unggulan Tak Mampu Gelar UNBK

  • 04 April 2016
  • 00:00 WITA
  • Tabanan
  • Dibaca: 7090 Pengunjung
suaradewata.com

Tabanan, suaradewata.com– SMAN 1 Tabanan yang selama ini dikenal sebagai SMA unggulan di Tabanan harus menanggung malu. Bagaimana tidak, untuk Ujian Nasional (UN) tahun ini SMAN 1 tidak mampu menggelar Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) dengan alasan kekurangan prasarana. Dan hanya mampu menggelar UN dengan cara manual. Sementara empat sekolah lainnya yakni SMAN 2 Tabanan, SMK 1, 2 dan 3 jutru telah menjalankan UN dengan sistem UNBK. Hal itu terungkap saat komisi IV DPRD Tabanan melakukan pemantauan UN di Kabupaten Tabanan, Senin, (04/04/2016).

Dari pantauan www.suaradewata.com, komisi IV DPRD Tabanan dibawah komando Ketua Komisi IV, I Made Dirga memantau pelaksanan UN di Kabupaten Tabanan hampir di semua kecamatan yang ada. Mereka membagi diri menjadi empat kelompok. Untuk memantau di wilayah Pupuan dipercayakan kepada anggota komisi dari Pupuan yakni I Gede Rimayasa, sementara di wilayah Kecamatan Kerambitan dan Selemadeg dipercayakan kepada anggota komisi asa Kerambitan I Wayan Lara. Begitu juga di wilayah Baturiti dan Penebel dipercayakan kepada anggota komisi dari Baturiti dan Penebel yakni I Nyoman Suadiana dan I Nyoman Satia Yasa. Sementara Ketua Komisi I Made Dirga bersam I Gst Nyoman Westana dan Wayan Wiryadana memantau UN di kota Tabanan yakni di SMK 1 Tabanan, SMA 1 Tabanan dan SMA 2 Tabanan.

Di SMK 1 Tabanan dan SMA 2 Tabanan komisi IV cukup kagum melihat pelaksanaan UN yang sudang berbasis komputer yakni dengan sistem UNBK. Rombongan pun mendapatkan penjelasan pelaksanaan UNBK dimasing-masing sekolah termasuk bagaimana awal ceritanya hingga langkah langkah antisipasi. “Ini adalah yang pertama tentunya kami berusaha sebaik-baiknya termasuk melakukan berbagai antisipasi,”ucap panitia di SMK 1. Mereka bahkan telah menyewa genset untuk antisipasi jika listrik padam. “Memang kami melalui kadisdik telah berkoordinasi dengan PLN agar litsrik tidak mati, namun sebagai antisipasi kami tetap menyewa genset jika sewaktu-waktu listrik mati,” ucapnya lagi.

Yang menarik saat rombongan komisi IV mengunjungi SMAN 1 yang dikenal sebagai sekolah unggulan di Tabanan. Ternyata disekolah tersebut UN nya masih dengan cara manua yakni lembar peper. "Kami kecewa,  seharusnya malu dengan sekolah lainnya di Tabanan yang bisa melaksanakan ujian nasional berbasis computer apalagi SMAN 1 ini adalah SMA unggulan,” ucap Ketua Komisi I Made Dirga. Pihaknyapun berhara pihak sekolah lebih bekerja keras untuk melakukan upaya sehingga bisa menggelar UNBK tahun 2017 mendatang. “SMA 2 aja bisa, masak SMA 1 yang notabene SMA pavorit tidak mampu, malulah., Kami berharap tahun 2017 SMAN 1 Tabanan  bisa melaksanakan Ujian Nasional Bebasis Komputer dan kami dari DPRD akan terus mendorong, tujuanya untuk perbaikan kedepan” beber Dirga.

Terkait tidak mampunya menggelar UNBK tersebut Kepala Sekolah SMAN 1 Tabanan I Made Jiwa menjawab dengan singkat, yakni karena keterbatasan sarana dan prasarana. Kata dia untuk bisa menggelar UNBK syaranya harus memiliki sarana komputer sepertiga dari jumlah siswa. “Kami hanya memiliki 80 kompter itupun harus diservis, sedangkan jumlah siswa kami 381 orang, jadi karena alasan prasarana tersebut kami belum siap melaksanakan UNBK dan kami lakukan dengan maual” ucapnya. Menurutnya melaksanakan UN dengan sistem UNBK itu bukanlah sesuatu yang diwajibkan. “UNBK itu tidak wajib, bisa dilaksakan oleh sekolah yang sudah siap, kita ditanya siap apa tidak dan kita nyatakan belum siap karena alat kita belum lengkap,” ucapnya lagi.

Dipihak lain Kepala Dinas Pendidikan dan Pemuda dan  Olah Raga Kabupaten Tabanan, I Putu Santika yang mendampingi sidak Komisi IV mengaku pihaknya tidak bisa memaksa yang pasti pihaknya telah menginformasikan kepada sekolah-sekolah satu tahun sebelumya. “Kami sudah mendorong SMA 1 Tabanan untuk UNBK, bahkan kami menawarkan kami siap meminjamkan sarana komputer, namun pihak sekolah tetap tidak siap dan kami tidak bisa memaksa,” ucapnya. Kata dia di SMA 2 yang siswanya lebih banyak yakni berjumlah 444 orang bisa melaksanakan karena kerja keras pihak sekolah dalam mencari solusi termasuk dengan pola sewa dan mengajuan proposal. “awalnya di Tabanan hanya 2 sekolah yang siap, namun terus kami dorong syukur hari ini yang bisa UNBK sebanyak 4 sekolah, kedepannya kami berharap semakin banyak sekolah yang mampu UNBK,” harap Santika. ina


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER