Gawat, Dua Pretima Pis Bolong Di Pura Puseh Abuan Kintamani Digasak Maling

  • 16 Maret 2016
  • 00:00 WITA
  • Buleleng
  • Dibaca: 4715 Pengunjung
suaradewata.com

Bangli, suaradewata.com - Belum tuntas pengungkapan kasus pencurian sepeda motor dan sejumlah kasus pencurian yang belakangan marak terjadi di wilayah hukum Polres Bangli. Lagi-lagi kasus pencurian mengejutkan wilayah Bangli, tepatnya di Kintamani. Tak tanggung-tanggung, pelaku pencurian kini menggasak pretime yang ada di Pura Puseh Desa Adat Abuan, Kintamani. Akibat kasus tersebut, dua pretime berupa pis bolong yang mempunyai lubang yang unik yang sangat disakralkan warga raib dari gedong penyimpanan. Pretime pis bolong yang hilang tersebut, lubangnya berbentuk segita tiga dan satunya lagi berbentuk segilima.  

Kepala Desa Abuan, Nyoman Sucitra saat dikonfirmasi Rabu (16/03/2016) menceritakan, raibnya pretime tersebut diketahui pertama kali oleh Jro Kubayan Nuasih, pada Selasa (15/03/2016) sekitar 06.00 sore. Saat itu, yang bersangkutan bersama beberapa warga akan menggelar ritual keagamaan matur piuining. “Usai melakukan persembahyangan dan saat hendak nunas tirta baru diketahui pintu penyimpanan pretime di gedong meru telah terbuka,” ungkapnya.

Malahan kotak penyimpanan pretime berupa patung angsa ditemukan tergeletak di depan pintu gedong. Karena kaget dan curiga terjadi tindak pencurian, yang bersangkutan selanjutnya memanggil Jro Mangku Sundri. “Saat itu semua masyarakat juga datang dan dilihat kondisi dalam meru sudah dalam keadaan acak-acakan,” ungkapnya.

Selanjutnya, setelah dilakukan pengecekan oleh prajuru adat bersama pemangku setempat, diketahui dua pretime berupa pis bolong yang terbungkus kain putih yang disimpan ditempat tersebut telah hilang. Dari penuturan warga, diketahui, kemungkinan pelaku beraksi pada malam hari saat kondisi pura sepi. “Kemungkinan hilangnya setelah Kuningan,” tegasnya. Sebab, persembahyangan terakhir dilakukan pada tanggal 20 Februari saat hari raya Kuningan dan  saat itu kondisi pintu gedong masih tertutup. Hanya saja, disebutkan, gembok meru tersebut justru tidak berfungsi, sehingga memudahkan pelaku melakukan aksinya. Selanjutnya, warga pun sepakat melaporkan ke Polsek Kintamani.

Menerima laporan kasus tersebut, polisi langsung datang ke TKP untuk melakukan identifikasi dan olah TKP serta mengumpulkan keterangan saksi-saksi. Hal ini dibenarkan juga Kapolsek Kintamani, Kompol. I Komang Tresna Arbawa Manik. “Pretima yang hilang berupa dua biji pis bolong. Umumnya, pis bolong lobangnya berbentuk segiempat. Namun pretime pis bolong yang hilang itu, lubangnya berbentuk segitiga dan satunya berbentuk segilima,” tegasnya. Tindak lanjut dari kasus ini, pihaknya mengaku masih melakukan pendalaman dan penyelidikan lebih lanjut. Hanya saja, diakui, saat olah TKP dilakukan pihaknya terkendala kondisi TKP sudah tidak murni lagi. “Yang jelas kasusnya masih dalam lidik,” tegasnya.

Sekadar mengingatkan, sebelumnya kasus serupa juga terjadi di Pura Dalem Pingit, desa Yangapi, Tembuku belum lama ini. Ditempat ini, prerai berupa tapel barong celeng yang disimpan di gedong penyimpanan juga raib tanpa jejak. Tragisnya, berselang beberapa hari kemudian giliran sejumlah perangkat gamelan yang disimpan di Pura Dalem Pingit juga hilang. Hanya saja, sampai saat ini pengungkapan kasus tersebut masih gelap.ard


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER