Beh, Sidak Dinas Kesehatan, Komisi IV Temukan Rongsokan

  • 23 Februari 2016
  • 00:00 WITA
  • Tabanan
  • Dibaca: 4381 Pengunjung
suaradewata.com

Tabanan, suaradewata.com– Dinas kesehatan yang seharusnya bersih dan sehat justru berbalik 180 derajat. Bagaimana tidak saat Komisi IV DPRD Tabanan  ke kantor Dinas Kesehatan di jalan Gunung Agung, 82 Tabanan Selasa, (23/2) banyak ditemukan tumpukan rongsokan alat kesehatan yang sudah tidak terpakai dan dibiarkan begitu saja sehinga terlihat jorok dan kotor.

Rombongan Komisi IV DPRD Tabanan dipimpin lansung Ketua Komisi I Made Dirga tiba di kantor Diskes sekitar pukul 09.30 wita. Selain Dirga tampak anggota komisi IV turut serta seperti I Nyoman Suadiana, I Gusti Komang Wastana, Ni Made Meliani, I Wayan Lara dan I Wayan Wiryadana. Disana rombongan komisi IV disambut Kadiskes Tabanan  dr I Nyoman  Suratmika. Mereka kemudian keliling ke sejumlah ruangan dan bangunan termasuk ruangan lantai dua rawat inap  Puskesmas yang ada di belakang  kator Diskes.  Satu per satu ruangan yang berisi pasien rawat inap tersebut dicek. Dirga sempat memperingatkan kepada Kadiskes agar memperhatikan kebersihan ruangan bagi pasien yang dirawat inap. Setelah itu rombongan Komisi IV bergeser turun menuju ruangan pelayanan kesehatan yang ada di Pusekesmas. Tak berselang lama, Dirga dan rekanya di Komisi IV kemudian berkesempatan melihat ruang rongsokan bekas-bekas alat kesehatan.  Ternyata barang –barang  rongksokan bekas alat kesehatan yang sudah tidak terpakai itu ditaruh berantakan di depan kamar perawatan bayi dan anak.

Selain alat kesehatan yang sudah tidak berfungsi di sana juga terdapat tiga  sepeda  motor dengan plat merah. Letak alat-alat tersbut tidak beraturan, berantakan, sehingga terkesan di depan dua bangunan berlantai itu kumuh . “Ini harus dicarikan solusinya. Masak kantor dinas kesehatan kondisinya begini, kotor,” jelas Dirga dengan nada agak tinggi. Dirga menilai, tidak teraturnya  bekas alat kesehatan dan inventaris dinas kesehatan yang dilihatnya itu bisa menjadi sarang nyamuk. “Lokasi ini mesetinya bersih, tidak beratakan seperti ini, bisa menjadi sarang nyamuk, ” jelasnya.

Kadiskes Tabanan dr I Nyoman Suratmika yang didampingi  I Wayan Susila kasubag umum menjelaskan  dua bangunan tempat menyimpan  alat kesehatan yang sudah rusak itu sebenarnya untuk ruangan bayi dan anak. Namun karena ruangan bayi dan anak sudah ada, maka di depan bangunan berlantai dua itu kemduian dijadikan tempat penyimpanan barang bekas alat kesehatan dan inventaris dinas kesehatan yang sudah tidak terpakai.  “Karena kami belum memiliki bangunan untuk menyimpan alat kesehatan yang sudah tidak terpakai ini maka untuk sementara kami taruh disini,” jelas Wayan Susila.   Untuk tahun 2016, dinas kesehatan sudah mendapatkan anggaran di induk untuk pembangunan gedung sebagai gudang dan tempat arsip. “Realisasinya tahun ini, dan sudah dianggarkan untuk pembuatan gedung untuk gudang dan tempat arsip sebesar Rp 500 Juta,” terangnya.  Apabila gedung lantai II itu selesai dibangun akan berguna untuk menyimpan arsip dan alat-alat bekas kesehatan. Selama ini pihaknya tidak berani memusnahkan atau melelang alat-alat kesehatan dan inventaris tersebut karena harus melalui proses dan prosedur   yang harus ditaati. “Jadi kami tidak berani memusnahkan atau melelang  alat kesehatan dan barang –barang  itu ,” tandasnya. Dikatakan, barang bekas tersebut sebagian besar berasal dari puskesmas –puskesmas yang umurnya sudah tua ada yang tahun 1960 sampai tahun 1980 an. ina


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER