PAN Bali Tak Sibuk Urus Koalisi

  • 03 Juni 2015
  • 00:00 WITA
  • Badung
  • Dibaca: 3499 Pengunjung

Denpasar, suaradewata.com - Partai Amanat Nasional (PAN) Bali tak mau disibukkan dengan urusan koalisi jelang Pilkada serentak di enam kabupaten dan kota di Bali, 9 Desember mendatang. PAN justru lebih cenderung melihat figur dalam menentukan arah dukungan. 


"Bagi PAN, Pilkada itu adalah wahana untuk memilih pemimpin. Itu sebabnya, PAN cenderung melihat figur dan tidak mau kaku dengan urusan koalisi," tutur Ketua DPW PAN Provinsi Bali Njoman Gede Suweta, di Denpasar, Rabu (3/6).

PAN, kata dia, akan melihat figur-figur terbaik di enam kabupaten dan kota. "Jika kita pandang figur tersebut punya kredibilitas serta memiliki komitmen untuk mengantarkan masyarakat pada kondisi yang lebih baik, maka itu yang kita dukung," ujar mantan wakapolda Bali itu.

Disinggung tentang Koalisi Bali Mandara, mengingat PAN adalah salah satu partai yang bergabung dalam koalisi yang dibentuk pada Pilgub Bali 2013 itu, Suweta enggan berkomentar. "Sekali lagi, kami tidak kaku pada koalisi. Kami fokus ke figur," ujar Suweta.

Di tengah gencarnya Koalisi Bali Mandara menjaring kandidat untuk Pilkada di enam kabupaten dan kota, hanya terlihat Partai Demokrat, Partai Gerindra dan Partai Golkar kubu Aburizal Bakrie yang gencar bermain. Sementara partai lain yang sebelumnya bergabung di Koalisi Bali Mandara, justru tak terlihat perannya.

Selain PAN, Partai Hanura, PKPI serta Partai Golkar kubu Agung Laksono justru tak banyak bergabung di Koalisi Bali Mandara belakangan ini. Soal ini, Suweta memilih tak mau berkomentar, termasuk saat ditanyakan bahwa PAN tak lagi memperkuat koalisi itu. "Kita utamakan figur, bukan kolaisi," kelitnya.

Pada kesempatan tersebut, Suweta juga menginformasikan tentang pelaksanaan Musyawarah Wilayah (Muswil) PAN Provinsi Bali yang akan digelar pada 7 Juni mendatang. Menurut dia, dalam Muswil ini tidak akan langsung dipilih ketua DPW PAN Provinsi Bali yang menggantikan dirinya.

"Muswil hanya memilih empat orang formatur, ditambah satu orang dari DPP PAN. Kelima orang formatur ini yang nantinya memilih ketua formatur, yang secara otomatis adalah ketua DPW PAN Bali periode 2015-2020," urai Suweta.

Sementara terkait isu-isu penting yang dibahas di arena Muswil, Suweta menegaskan, pihaknya akan fokus pada persoalan kehidupan berbangsa dan bernegara. Salah satunya terkait dinamika akhir-akhir ini, di mana sering terjadi gonjang-ganjing di internal partai, antar-partai serta antara partai dengan pemerintah.

"Ini yang kami akan bicarakan. Sebab bagi PAN, semua ini terjadi karena etika dan moral berpolitik telah ditinggalkan oleh para petinggi politik kita. Padahal, politik yang sehat itu adalah berpolitik dengan mengedepankan etika dan moral," tandas Suweta. san


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER