Taxi di Bali Demo Tolak Keberadaan Uber & Grab Taxi

  • 21 Januari 2016
  • 00:00 WITA
  • Denpasar
  • Dibaca: 2968 Pengunjung

Denpasar, suaradewata.com - Lebih dari 300 massa yang tergabung dalam Persatuan Sopir Taxi Bali (Persotab) menggelar aksi damai dan menyampaikan sikap penolakan di Kantor DPRD Bali, Renon, Denpasar, pada Kamis (21/01). Mereka menyatakan agar Uber dan Grab Taxi dibubarkan.

Para sopir itu kemudian diterima langsung oleh Ketua DPRD Bali I Nyoman Adi Wiryatama dan Ketua Komisi IV DPRD Bali Nyoman Parta.

Ketua Persotab Ketut Wirta mengatakan aksinya tersebut bukan tanpa alasan. Mengingat keberadaannya tak jelas dan dipertanyakan. Bahkan, Uber dan Grab Taxi juga menyalahi aturan.

"Legalitas mereka tidak teruji, kalau mau komplain itu kemana? pajak juga masuk kemana?, dan itu orang luar. Mereka mengatas namakan taxi tapi menyalahi aturan, pakai mobil biasa, pakai hape, pakai aplikasi. Bayangkan saja, Rp. 30.000 dari Kuta ke Renon, apa itu belum bensinnya. Inikan mau membunuh kita," tegas Ketut Wirta, saat menyampaikan sikapnya.

Maka dari itu, pihaknya meminta agar instansi terkait baik di legislatif maupun eksekutif agar segera menindaklanjuti. Jika tuntutannya tidak dipenuhi, ia berjanji akan terus menggelar aksi kembali dengan mengerahkan massa yang lebih besar lagi.

"Kami minta pemerintah segera menindaklanjuti, tolak Uber dan Grab Taxi. Kalau ini tidak diselesaikan, kami akan turun lagi dengan massa yang lebih besar. Apakah Dinas Perhubungan siap hilangkan Uber dan Grab Taxi? Kami perlu ketegasan," ujarnya.

Semangat itu, Ketua DPRD Bali I Nyoman Adi Wiryatama mengaku jika selama ini telah mendengar kabar mengenai adanya layanan taxi online tersebut.

"Memang saya dengar slentingan mengenaia adanya Uber dan Grab Taxi, katanya sudah ada ratusan bahkan ribuan," ceritanya saat menerima ratusan sopir taxi. Bahkan Adi menyebut Uber dan Grab Taxi itu sebagai transportasi gelap.

"Uber dan Grab Taxi itu transportasi gelap. Dia ini tidak bayar pajakkan, dan tidak terdaftar. Ini harus ditertibkan dan diberantas, saya tidak mau ragu-ragu melihat hal ini," tegasnya.

Ia juga meyakinkan ditengah kondisi aksi teror bisa dimungkinkan ada pelaku aksi teror menyusup ke kelompok ini."Kita tidak tahu lo, kalau ISIS ikut disitu, bisa-bisa digoreng kita. Kita di Bali sedang diuji, mari kita jaga Bali, jaga keamanan kerjaan kita, turis kita," ujarnya.ids


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER