Terkuak! Ini Motif Tujuh Pemuda Aniaya Buruh asal Lombok di Desa Nyambu

  • 26 Maret 2024
  • 20:15 WITA
  • Tabanan
  • Dibaca: 2294 Pengunjung
Ketujuh pelaku penganiayaan yang terjadi di Banjar Carik Padang, Desa Nyambu, Kecamatan Kediri, Bali, yang sempat menggemparkan warga beberapa waktu lalu. (istimewa)

Tabanan, suaradewata.com - Setelah melalui serangkaian penyelidikan, kepolisian berhasil mengungkap motif dari kasus pengeroyokan brutal di Banjar Carik Padang, Desa Nyambu, Kecamatan Kediri, Bali, yang sempat menggemparkan warga beberapa waktu lalu.

Dimana peristiwa tersebut menelan korban jiwa serta melukai satu orang lainnya.

Ketujuh pelaku yang berhasil diamankan adalah Ketut Gede Saputra alias Toke (18), I Gusti Komang Veri alias Biod (24), I Ketut Alit Adinata alias Angse (21), Putu Widiana alias Monyet (21), Putu Joni Purnama (27 ), Putu Kusumayana alias Sumbo (24), dan IPRW (17) yang masih dibawah umur,

Kasat Reskrim Polres Tabanan, AKP I Komang Agus Dharmayana, menyatakan bahwa enam dari tujuh pelaku telah ditahan di Polres Tabanan, sementara satu pelaku di bawah umur tidak ditahan namun tetap menjalani proses hukum yang berlaku.

Menurutnya, dari hasil pemeriksaan dan interogasi, seluruh pelaku melakukan penganiayaan terhadap dua korban, yakni Rian Anggara yang meninggal dunia, dan Maliki yang mengalami luka parah. Keduanya merupakan buruh bangunan asal Lombok Timur. “Mereka melakukan tindakan kekerasan dengan memukul, menendang, dan menginjak kepala serta leher kedua korban,” ujarnya.

 

Detail dari pengakuan pelaku menunjukkan kekejaman yang dilakukan. Veri mengakui telah menginjak kepala korban Rian sebanyak lima kali dengan kaki kanannya, sementara Ketut Gede Saputra juga menginjak kepala korban sebanyak tiga kali. Pelaku lainnya juga mengakui perbuatan serupa dengan jumlah yang berbeda-beda.

Kasus ini terungkap berkat kerja keras tim gabungan dari Polsek Kediri, Polres Tabanan, dan Resmob Polda Bali. Mereka melakukan penyelidikan di sekitar jalur yang dilalui oleh korban dan berhasil mengidentifikasi para pelaku yang berasal dari Desa Kaba-kaba.

Adapun motif dari penganiayaan ini diduga karena para korban mengendarai sepeda motor secara ugal-ugalan di jalan umum. Sehingga para pelaku yang sedang duduk-duduk di Balai Banjar pinggir jalan raya Desa Kaba-kaba merasa kesal dan mengejar korban setelah melihat perilaku ugal-ugalan tersebut. “Karena kesal maka para pelaku mengejar korban dan melakukan penganiayaan tersebut,” imbuhnya.

Saat ditanya apakah para korban dalam pengaruh minuman beralkohol? AKP Dharmayana mengatakan jika penyidik tidak menemukan bukti adanya konsumsi minuman keras oleh pelaku, di TKP. “Di TKP belum ditemukan bukti-bukti adanya tempat atau botol miras,” lanjutnya.

Sebelumnya, warga Desa Nyambu, Kecamatan Kediri, dikejutkan dengan penemuan dua orang tak dikenal yang satunya sudah tidak bernyawa dan satu lagi terluka parah. Setelah dilakukan penyelidikan lebih lanjut, ternyata mereka adalah korban pengeroyokan oleh tujuh orang pemuda. ayu/yok


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER