Lagi, Bus Menurunkan Penumpang Asal Luar Bali di Terminal Mengwi

  • 28 Maret 2020
  • 21:30 WITA
  • Badung
  • Dibaca: 18932 Pengunjung
suaradewata

Badung, suaradewata.com - Sebelumnya pada hari Jumat, 27 Maret 2020 di Terminal Mengwi terdapat Bus yang menurunkan penumpang asal luar Bali, kini pada hari Sabtu, 28 Maret 2020 kembali terdapat Bus yang menurunkan penumpang asal luar Bali. 

Dalam pemantauan media suaradewata.com, pada Sabtu sore, (28/03/2020), tampak beberapa Bus datang ke Terminal Mengwi untuk menurunkan penumpang. Mengejutkan lagi, penumpang yang turun merupakan penumpang asal luar Bali. Meski tampak penumpang yang diturunkan berjumlah tidak terlalu banyak, namun lagi-lagi warga asal luar Bali masih berdatangan.

Baca :https://www.suaradewata.com/read/202003270015/bus-masih-berdatangan-di-terminal-mengwi-turunkan-penumpang-asal-luar-bali.html

Salah satu penumpang yakni Bu Asmi (70) asal Jember Jawa Timur yang baru turun dari Bus mengaku baru datang dari Jember Jawa Timur. Sebelumnya ia sempat pulang kampung ke Jember sebelum hari raya Nyepi dan ia mengaku sudah lama tinggal di daerah Monang Maning Denpasar Bali. 

"Sebelum Nyepi saya pulang kampung ke Jember, saya sudah 40 tahun tinggal di Monang Maning, sekarang balik ke Monang Maning," ujar Bu Asmi kepada media suaradewata.com di Terminal Mengwi, Sabtu, (28/03/2020). 

Saat ditanya, apakah ada pemeriksaan di Pelabuhan Ketapang dan Gilimanuk terkait virus Corona? Ia pun menjawab hanya sopir Bus saja diperiksa dan tidak ada pemeriksaan kepada penumpang. Sebelumnya ia mengaku sempat menggunakan masker namun karena jatuh, akhirnya tidak memakai masker.

"Hanya sopir diperiksa, cuma minta KTP,  tadi pakai masker, sekarang gak pakai karena jatuh dijalan," jawabnya. 

Ia pun menerangkan, saat dirinya duduk di dalam Bus mengaku sudah duduk saling menjaga jarak. Karena dalam Bus dari Jawa hanya ada penumpang 7 orang. "Duduknya sudah jaga jarak, semua penumpang dari Jawa," terbangnya.

Sementara, salah satu Sopir Angkutan Sewa yang berada di Terminal Mengwi yakni Nusa Arsana (67) asal Nusa Lembongan Kelungkung mengatakan dari pihak Terminal Mengwi diakuinya selama ini tidak bekerja dan hanya sebagai pajangan saja di Terminal Mengwi. Sehingga terjadinya amburadul, dan amburadulnya tersebut diakuinya hampir 2 tahun. 

"Terminal Mengwi ini termasuk sudah amburadul hampir 2 tahun dan tidak jelas fungsinya, mana ada banyaknya bis AKAP Jawa Bali itu ngblong, yang masuk hanya bus beberapa orang yang dijemput jemput saja khususnya, padahal ini kalau fungsi Kepala Terminal kan seharusnya dia mengaktifkan terminal termasuk jajarannya, satpamnya, termasuk bawahannya ini orang orang magang ini, tidak kerja hanya sekedar pajangan tok disini termasuk Kepala Terminalnya pajangan tok," kata Nusa.

Ditanya terkait mewabahnya Virus Corona?, Nusa pun menjawab dengan santai, kata ia, sebenarnya di Terminal Mengwi dirinya merasa sangat kondusif dan aman terkait Kasus Corona. Karena di Terminal Mengwi sudah dianggap semuanya sehat-sehat, karena pendatang dari penumpang dari Jawa Bali hanya turun di Terminal Mengwi dan itu hanya sekedar turun satu dan dua orang saja. 

"Gimana bisa takut cuma ada interan interen Terminal dan orang orang biasa di terminal saja, makanya orang disini tidak ada yang kwatir masalah virus Corona, karena disini sangat aman apalagi sudah disemprot disinfektan, menurut piling bapak tidak akan kena di Mengwi," jawabnya dengan santai. 

Ia pun berharap, dalam situasi mewabahnya virus Corona saat ini, Terminal Mengwi diharapkan tetap dibuka. Karena dari sinilah dirinya mencari nafkah untuk bekal hidupnya. "Mudah mudahan khusunya di Terminal Mengwi tidak ada yang tertular virus Corona, Bapak berharap tetap buka meski dalam wabah virus Corona, itu tidak ada pengaruhnya," harapnya.

Terkait hal itu, Kepala Terminal Mengwi, Cokorda Agung Suarmaya saat dikonfirmasi terpisah menerangkan bahwa Terminal Mengwi sampai saat ini masih beroperasi karena surat-surat kemarin hanya sebatas himbauan. Dan juga dari Kementerian di pusatlah yang mengatur Terminal Mengwi bukan di Kabupaten, sehingga tetap dibuka. 

"Ini tergantung dari masyarakat sendiri dan PO POnya yang lagi menjual tiket layanan mau gimana lagi, kita tetap buka bukan kami yang tutup terminal terus kita usir karena pelabuhan masih buka," terang Cokorda Suarmaya. 

Terkait Bus, menurutnya sudah pasti ada yang bergerombolan sehingga solusinya harus ada karantina daerah untuk angkutan umum dan untuk angkutan barang khususnya sembako baru boleh masuk. Karena pelabuhan merupakan status nasional sehingga belum ada penutupan akses. 

"Ini antar Provinsi soalnya, kalau disana masih beroperasi ya kita juga menerima saja, kemungkinan orang orang yang datang ini setelah Nyepi balik ke Bali, menurut saya angkutan bis aja di stop baru dari PO POnya untuk tidak menjual tiket tiketnya, kalau bis di stop yang rugi di PO POnya, apa sanggup mereka nanti," ujarnya. 

Ia menjelaskan, selama ini kita hanya sebatas himbauan untuk mengurangi perkumpulan, makanya petugas di Terminal Mengwi juga was-was karena tidak dilengkapi dengan APD, dimana harusnya dibantu oleh Dinas Kesehatan karena yang tahu masalah kesehatan orang-orang di Terminal adalah dari pihak yang mengerti kesehatan.

"Kalau kami tahunya masalah perhubungan kan transportasinya, bisnya dan teknisnya, kami juga kwatir staf staf saya harus berdekatan dengan orang itu, kami pingin menjauh dari stand sosial, mereka yang berdekat ke kami ini juga riskan bagi kami, kami juga was was dan berhati hati juga," jelasnya.

Terkait sopir angkutan sewa yang mengatakan Terminal Amburadul, Cokorda Agung Suarmaya menampik hal tersebut, pasalnya, sopir angkutan sewa bila diwawancarai memang selalu begitu karena mereka ini tidak mendapatkan penumpang. Begitu mereka tidak mendapatkan penumpang maka pihaknya disalahkan.

"Ini masalah uang saja ini, kalau tidak mendapatkan penumpamg mengarahkan bahwa kami harus menyetop menurunkan disana sudah dari dulu seperti itu pak, karena gak dapat penumpamg dibilang amburadul," bebernya.ang/nop


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER