Desa Pitra Kembali Gelar Parade Seni Dan Budaya

  • 01 Juli 2017
  • 00:00 WITA
  • Tabanan
  • Dibaca: 4791 Pengunjung
istimewa

Tabanan, suaradewata.com – Warga Desa Pitra, Kecamatan Penebel, pada Sabtu (1/7), kembali menggelar event budaya bertajuk Pekan Seni dan Budaya Desa Pitra Kedua. Ini merupakan kali keduanya acara tersebut digelar setelah sukses digulirkan pada 2016 lalu.

Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Tabanan I GN Supanji dan disaksikan langsung oleh anggota DPRD Kabupaten Tabanan dari dapil Penebel-Baturiti I Wayan Tamba.

Hadir juga dalam kesempatan itu Camat Penebel I GA Supartiwi beserta unsur musyawarah pimpinan kecamatan atau muspika. Acara budaya yang digelar di lapangan desa tersebut diawali dengan parade beleganjur oleh dua sekeha teruna-teruni dari desa setempat. Disusul kemudian dengan persembahan tari Sekar Sandar Serasi.

Dan, pembukaan oleh Kepala Dinas Kebudayaan yang ditandai dengan pemukulan gong dan disusul dengan pagelaran oleh berbagai kelompok kesenian yang terdiri dari siswa SD, SMP, SMA, sampai dengan sekeha teruna teruni.

Sebelumnya Perbekel Desa Pitra I Nengah Dwi Antara, S.T menjelaskan bahwa pekan seni ini merupakan kali keduanya digelar. Tahun sebelumnya, gelaran ini berlangsung di Pitra dan tahun ini digelar di Pohgending.

“Ketika pertama kali digelar, semangat awalnya membuat kegiatan ini adalah untuk memberi ruang berekspresi bagi pemuda-pemudi desa. Sekaligus, menjadi media untuk merekonstruksi kesenian yang dimiliki desa kami,” jelas Dwi Antara.

Sejatinya, ada satu kesenian khas yang dimiliki Desa Pitra yakni Tari Baris Ketujeng. Namun, dalam parade seni tahun lalu maupun sekarang, pihaknya belum berani mementaskannya.

“Pertimbangannya, tari tersebut merupakan tarian sakral. Kami belum berani mementaskannya tanpa ada petunjuk niskala atau dari para tetua kami,” ungkapnya.

Karena itu, dalam parade seni yang digelar sejauh ini hanya mempertunjukkan berbagai kesenian tradisional serta kreasi yang diciptakan anak-anak maupun pemuda-pemudi desa setempat.

“Total ada delapan banjar di desa kami. Dan, kami merasa parade ini penting digelar untuk melestarikan kebudayaan dan tradisi yang kita miliki. Itu warisan leluhur kita. Dan, kami wajib untuk mewariskannya kepada generasi muda,” imbuhnya.

Karena itu, sambung dia, parade seni dan budaya ini akan menjadi kegiatan rutin tahunan yang telah diprogramkan dalam APBDes dan didukung sumbangan dari berbagai pihak di Desa Pitra.

Dalam acara yang berlangsung sejak pukul 13.00 Wita itu, setidaknya ada 25 jenis kesenian tarian dan tabuh yang dipersembahkan. Tak hanya itu, sejumlah peserta juga menyuguhkan persembahan berupa musik modern.gin/aga


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER