Diterjang Air Bah, Jalan Kerambitan – Seltim Jebol

  • 16 November 2016
  • 00:00 WITA
  • Tabanan
  • Dibaca: 4508 Pengunjung
suaradewata.com

Tabanan, www.suaradewata.com - Derasnya hujan yang mengguyur Tabanan membuat sungai Yeh Ho yang menghubungkan Kecamatan Kerambitan – Selemadeg Timur meluap. Derasnya air sungai itu membuat jalan penghubung kedua kecamatan itu tepatnya di Tibubiyu, Kerambitan menuju Beraban, Selemadeg Timur jebol dan tidak bisa dilalui. Meski tidak ada korban jiwa, namun akibat terjangan air bah itu membuat ribuan ayam warga mati kerena terendam air.

Informasi yang dihimpun dilapangan menyebutkan kejadian itu terajadi sekitar pukul Selasa, (15/11/2016). Saat itu air disungai sudah mulai meluap sekitar pukul 16.00 wita, puncaknya sekitar pukul 18.00 wita hingga pukul 02.00 dinihari Rabu, (16/11/2016). “Air bah itu selain memutuskan jalan juga merobohkan pagar pelinggih dukuh di tegalan,” ucap salah satu tokoh Kerambitan, Ir. I Ketut Arsana. Tidak hanya itu, Sadam panggilan Ketut Arsana juga mengatakan derasnya air dengan ketinggian 8 meteran itu menyapu yang ada. “Bahkan satu buah jukung milik nelayan hancur," ucapnya.

Lebih lanjut Sadam yang juga Ketua Peguyuban Nelayan Bali ini menduga hujan deras yang membuat air sungai meluap tersebut disebabkan oleh Lanina. Kata Dia Lalina adalah perubahan iklim dimana terjadi pemanasan air laut di selatan katulistiwa. Sehingga titik embun melebihi normal menimbulkan hujan di daratan Indonesia. Contohnya sementara seperti wilayah Bali Jawa Sumatra akan terkena curah hujan sangat deras sebanyak 3 kali lipat dari hujan normal. "Dulu juga pernah terjadi air bandang tahun 1974 dan 1983, untuk volume air sungai yang kemarin paling besar dari tahun sebelumnya," Kata Sadam. 

Kedepannya dia berharap jalan tersebut segera diperbaiki. Pasalnya jalan itu merupakan jalan alternatif bagi warga yang datang dan menuju Beraban. “Ini juga jalur alternatif dari Bajera Selemadeg menuju Tanah Lot, Kuta, jika jalur utama bay pas Pesiapan – Selemadeg macet,” bebernya.

Hal yang sama diungkapkan warga Banjar Blumbang, Kerambitan I Made Sumadana, 43. Kata dia sekitar ribuan ayam peliharaannya mati terendam. Dan tidak hanya itu dirinya sempat mengikat mobilnya yang terendam air.  "Ada sekitar 1000an lebih ayam mati terendam dari total ayam 2000, untuk kerugian belum tahu, karena sisa ayam yang selamat belum tahu, air sungai merendam kandang setinggi 20 cm dari lantai kandang, pas lagi banjir saya juga sempat ngikat mobil," ucap Sumadana.

Sementara Kepala Desa Tibubiyu I Made Ardena mengatakan pihaknya sudah mengirim surat ke BPBD dan PU Kabupaten Tabanan. Dan untuk pelaksanaan dibawah tetap bekerja sama dengan Desa Beraban yakni Desa sebelah untuk pelaksanaan awal. "Sekarang sudah ada perbaikan dari warga, bahan bahannya berasal dari kumpulan kumpulan dari warga Desa masing masing, dan kita masih menunggu bantuan dari Pemerintah," ucap Ardena. Ang/gin


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER