Giriasa Akan Bangun Jalan Alternatif Di Mangupura Badung

  • 15 Oktober 2015
  • 00:00 WITA
  • Badung
  • Dibaca: 2984 Pengunjung

Badung, suaradewata.com- Pasangan Giriasa akan komit menata Kabupaten Badung utamanya untuk daerah yang sering terjadi kemacetan. Salah satunya yang terjadi dikawasan Kapal Mengwi.

Calon Wakil Bupati Badung No. Urut 1 Ketut Suiasa menjelaskan Pasangan Giriasa ingin membuat jalur alternatif khususnya didaerah Kelurahan Kapal. Pasalnya, didaerah tersebut sering terjadi kemacetan dan terbilang sudah dalam kondisi krodit.

"Kami, Pasangan Giriasa ingin membangun jalan alternatif untuk memecah kemacetan. Karena di Kapal ini jalannya sudah krodit " ujarnya saat menggelar Simakrama di Lingkungan Banjar Uma Kelurahan Kapal Mengwi, Rabu, 14 Oktober 2015.

Mengenai letak jalan alternatifnya, Mantan Ketua DPD II Golkar Badung ini akan menyerahkan kepada masyarakat. "Kapal harus ada jalan alternatif pemecah kemacetan. Letaknya terserah masyarakat," jelasnya.

Namun, Ketut Suiasa menghimbau kepada masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam hal pembebasan lahan yang akan dibangun jalan alternatif. Karena program pembangunan jalan tersebut juga termasuk bagian dari penataan Mangupura sebagai ibukota Badung. "Harga tanahnya harus wajar dan harus ada partisipasi masyarakat. Inikan untuk memecah kemacatean. Ini juga bentuk penataan ibukota Badung, dasar hukum sudah punya, batas kota juga sudah. Giriasa sudah punya konsep penataan Kota Mangupura yang tercinta ini," jelasnya sembari disambut tepuk tangan para warga yang hadir.

Sementara itu, Kelian Pura Rempak Taman Sari Kapal Wayan Sudarma mengatakan dirinya bersama warga sangat salut dengan program yang ditawarkan oleh Pasangan Giriasa. Apalagi dengan rencana pembangunan jalan alternatif didaerah Kapal Mengwi.

"Kami dan masyarakat salut dan setuju mendukung Pasangan Giriasa sebab visi misi serta programnya sangat baik direncanakan," katanya.

Terkait pembangunan jalan alternatif, Wayan Sudarma ingin jika jalan tersebut dibangun dikawasan protokol dan di depan Pura Sadha. "Pura Luhur ini kan terdiri dari tiga banjar. Nah, ketiga banjar ini sudah menyampaikan aspirasi jalan pemecah itu dari dulu. Dan letaknya jalan disitu yang krodit (Jalan Protokol dan Jalan Depan Pura Sadha)," pungkasnya.amo/ina


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER