Gita Satu, BPR Dua, KPU Warning PNS Netral

  • 25 Agustus 2015
  • 00:00 WITA
  • Bangli
  • Dibaca: 2125 Pengunjung

Bangli, suaradewata.com- Netralitas pejabat dan Pegawai Negeri Sipil (PNS) dalam Pilkada serentak 9 Desember mendatang, kembali mendapat warning. Kali ini, warning disampaikan oleh pihak KPUD Bangli saat pengundian nomor urut calon dilakukan di kantor KPUD Bangli, Selasa (25/08/2015). Dari hasil pengundian, pasangan Made Gianyar-Sang Nyoman Sedana Arta (Gita) mendapat nomor urut satu. Sedangkan paket IB Brahmaputra-Ketut Ridet (BPR) mendatang nomor urut dua.

Penegasan netralitas PNS mesti diutamakan dalam Pilkada Bangli, disampaikan Ketua KPUD Bangli Dewa Agung Gede Lidartawan. Kata dia, menjelang masa kampanye, para abdi negara ini, diharapkan untuk tidak ikut berpolitik praktis dan melakukan dukung mendukung calon. “Dukungan masyarakat dalam masa kampanye sangat kita harapkan. Dimana masyarakat juga berperan sebagai pengawas dalam masa kampanye. Jangan sampai pernah ada di Bangli, PNS atau pejabat ikut sebagai pelaksana kampanye,” tegasnya.

Tapi kalau sebagai peserta kampanye, lanjut Lidartawan, dipersilakan. Sebab, PNS sebagai warga negara juga mempunyai hak pilih dan mesti mengetahui misi visi calon untuk bisa menentukan pilihan.  “Tapi kalau PNS menjadi pelaksana atau penyelenggara kampanye, terlebih sebagai juru bicara dalam kampanye, pasti akan kita tindak,” tegasnya. Selain itu, pihaknya juga mengingatkan para pejabat di Bangli tidak turut serta dalam hal penggalangan massa.   “Kami sangat tidak harapkan ada pejabat sampai mengumpulkan massa untuk calon. Kami tidak ingin ada masyarakat Bangli terutama PNS dan pejabat tersangkaut kasus karena pelaksanaan Pilkada,” sebutnya.

Sementara itu, proses pengundian nomor urut berlangsung aman dan terkendali. Hadirsaat itu, Pj Bupati Bangli, Dewa Gede Mahendra Putra. Seperti halnya saat penetapan calon, masing-masing kandidat tidak banyak membawa para pendukungnya dan proses pengambilan undian nomor urut dilakukan sesuai dengan urutan pendaftaran. Hasilnya, dari dua pasangan calon yang ditetapkan sebagai calon Bupati dan Wakil Bupati yang akan bertarung dalam Pilkada 9 Desember mendatang, paket Gita yang diusung PDIP mendapatkan nomor urut satu. Sementara rivalnya paket BPR yang diusung partai Gerindra dan Demokrat  mendapat nomor urut dua.  

Bagi para kandidat, nomor urut yang didapat tersebut mempunyai hoki dan makna tersendiri. Bagi Gita, nomor satu dianggap yang paling utama. “Kalau ada yang nomor satu kenapa milih yang nomor dua,” ungkap Made Gianyar. Sementara nomor dua, bagi BPR dianggap lambang keberuntungan. “Nomor dua juga melambangkan rwa bhineda. Jika nanti terpilih, konsep ini nantinya juga akan kita jalankan dalam roda pemerintahan dengan program unggulan yang kami usung mengembangkan desa mandiri,” tegasnya. ard


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER