KBM Usung Duet Arjaya-Rochineng

  • 20 Agustus 2015
  • 00:00 WITA
  • Denpasar
  • Dibaca: 3083 Pengunjung

Denpasar, suaradewata.com - Partai-partai yang tergabung dalam Koalisi Bali Mandara (KBM) secara bulat telah menunjuk nama Made Arjaya, sebagai calon walikota Denpasar menggantikan Ketut Suwandi yang tidak memenuhi syarat. Hanya saja, KBM cukup kesulitan untuk menentukan nama calon wakil walikota sebagai pendamping Arjaya.


Semula, ada empat nama yang masuk survei simulasi paket untuk mendampingi Arjaya. Mereka adalah Wayan Mariana Wandira, AA Ngurah Susruta, AA Rai Sunasri dan Ketut Rochineng.

Di tengah jalan, Partai Golkar sudah mengklaim bahwa nama Sunasri, satu-satunya yang siap untuk mendampingi Arjaya. Kondisi ini memunculkan dinamika di internal KBM, dan bahkan menjadi bahan perdebatan alot. Dari hasil perdebatan panjang tersebut, berikut mencermati hasil survei, KBM akhirnya menyingkirkan nama Sunasri.

Selanjutnya, KBM memutuskan untuk menempatkan Rochineng sebagai calon wakil walikota Denpasar yang mendampingi Calon Walikota Made Arjaya. Bahkan, duet Arjaya - Rochineng ini sudah diputuskan di internal KBM dan tinggal menunggu masa perpanjangan pendaftaran oleh KPU Kota Denpasar.

"Sejak awal survei dan simulasi, memang hanya menyisakan nama Sunasri dan Rochineng, karena Wandira dan Susruta sudah tidak mau maju," tutur salah satu sumber dari internal KBM, di Denpasar, Kamis (20/8).

Ia menambahkan, setelah keputusan KBM ini, Partai Golkar masih tetap ngotot agar memasukkan Sunasri sebagai pendamping Arjaya. Sunasri diperjuangkan Partai Golkar, karena posisinya sebagai kader dan bahkan sekretaris DPD Partai Golkar Kota Denpasar.

Di sisi lain, Partai Demokrat ngotot menghendaki Rochineng, sebagai calon wakil walikota Denpasar. "Perdebatan ini memang sempat alot. Akan tetapi, pada akhirnya semua partai yang tergabung dalam KBM akhirnya sepakat untuk mendukung Arjaya - Rochineng," bebernya.

Dikonfirmasi terpisah, Ketua DPD Partai Demokrat Bali Made Mudarta, mengakui bahwa saat ini pasangan calon pengganti Suwandi - Arjaya, sudah ada. Sebab setelah melakukan survei dan simulasi paket, mengerucut ke pasangan Arjaya-Rochineng.

"Dari hasil simulasi memang mengerucut ke sana (Arjaya-Rochineng, red)," tandas Sekretaris KBM.

Terkait tarik ulur dengan Partai Golkar, Mudarta menegaskan, hal itu sudah biasa dalam politik. Menurut dia, tarik ulur dalam partai politik tersebut hanya terjadi saat penentuan pasangan calon.

"Sebab setelah resmi didaftarkan ke KPU, yang dilihat bukan asal partai politiknya, tetapi figur calon yang diusung. Tetapi itu bukan berarti menafikan peran partai politik tentunya," pungkas Mudarta. san


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER