Suwandi-Arjaya Mundur Dari Pilkada Denpasar

  • 08 Agustus 2015
  • 00:00 WITA
  • Denpasar
  • Dibaca: 2044 Pengunjung

Denpasar, suaradewata.com- Pelaksanaan Pilkada Kota Denpasar 9 Desember mendatang, terancam ditunda hingga 2017. Hal ini menyusul keputusan pasangan Ketut Suwandi - Made Arjaya, yang tidak melanjutkan tahapan-tahapan suksesi kepemimpinan daerah lima tahunan ini.

Keputusan Suwandi - Arjaya ini dilatarbelakangi oleh dugaan kuat tentang penggiringan secara masif dan terstruktur untuk mendukung pasangan calon petahana, IB Rai D Mantra - IGN Jaya Negara. Penggiringan dukungan tersebut tidak saja dilakukan calon incumbent dengan menggunakan kekuasaan dan kewenangannya, namun juga dilakukan oleh Sekkot Denpasar AA Rai Iswara.

Bahkan, pantun politik Rai Iswara menjadi puncak kegundahan paket Suwandi - Arjaya. "Mereka sangat terbuka melakukan pelanggaran-pelanggaran, seperti yang dilakukan Sekkot Denpasar, yang tidak seharusnya dilakukan oleh PNS," tandas Suwandi, saat mengumumkan keputusan paket Suwandi - Arjaya tidak melanjutkan tahapan Pilkada, di kediaman Suwandi di Jalan Veteran Denpasar, Jumat (7/8).

Menurut dia, semula dukungan untuk paket Suwandi - Arjaya sangat luar biasa. Tetapi belakangan, dukungan tersebut diamputasi lawan dengan cara-cara yang tidak elegan. Bahkan, kubu lawan memanfaatkan semua kekuatan, termasuk kalangan birokrasi, untuk menggalang dukungan.

"Bagi kami, ini tidak memberikan pelajaran politik yang benar kepada masyarakat. Karena itu, dengan melihat kondisi yang ada, kami berdua menyatakan tidak meneruskan proses atau tahapan-tahapan Pilkada 9 Desember mendatang," tegas Suwandi, yang didampingi Arjaya serta pimpinan partai politik pengusung yang tergabung dalam Koalisi Bali Mandara.

Suwandi membantah, keputusannya ini diambil lantaran dirinya takut 'berperang' melawan paket incumbent. "Bukannya kami takut. Kami siap kok. Tetapi bagaimana berperang? Kami hanya dengan senjata LA, sementara lawan dengan meriam," tandas 'Jenderal Kota' itu.

Ia pun berharap, Pilkada Kota Denpasar apakah tetap berlangsung 2015 atau ditunda pada 2017, nantinya dapat berjalan dengan fair. "Jangan ada lagi seperti sekarang. Mari berikan pendidikan politik kepada masyarakat dengan benar. Jangan dilakukan dengan penggiringan dan sebagainya," pungkas Suwandi. san


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER