Klarifikasi Pencalonan Suiasa Datangi Golkar Bali

  • 29 Juli 2015
  • 00:00 WITA
  • Denpasar
  • Dibaca: 2163 Pengunjung

Denpasar, suaradewata.com - DPD Partai Golkar Bali memanggil seluruh jajaran pengurus partai dan anggota Fraksi Partai Golkar DPRD Kabupaten Badung, Rabu (29/7). Momentum pertemuan yang berlangsung secara tertutup di Kantor DPD Partai Golkar Bali itu, dimanfaatkan oleh Ketut Suiasa, untuk mengklarifikasi pencalonannya melalui PDIP pada Pilkada Badung.


"Bukan dipanggil. Bukan juga diundang. Saya bersama jajaran Golkar Badung berinisiatif untuk menemui pengurus Golkar Bali," jelas Suiasa, saat ditemui wartawan usai pertemuan tersebut.

Dalam pertemuan yang berlangsung sejak Pukul 17.00 Wita hingga Pukul 19.30 Wita tersebut, dirinya menginformasikan tentang rekomendasi terbaru dari DPP Partai Golkar yang menetapkan Giri Prasta - Ketut Suiasa, sebagai calon bupati dan wakil bupati Badung. Rekomendasi ini diteken oleh Agung Laksono dan Aburizal Bakrie.

"Ini adalah itikad baik yang didasari oleh etika yang kami lakukan di Badung. Tidak serta-merta setelah kami resmi sebagai calon, malah kami tidak konfirmasikan ke pengurus Golkar Bali. Ini sangat baik," ujar Suiasa, yang didamping anggota Fraksi Partai Golkar DPRD Kabupaten Badung.

Tentang sikap DPD Partai Golkar Bali atas situasi ini, diakuinya masih dikonsultasikan dengan DPP Partai Golkar di Jakarta. "DPD Partai Golkar Bali memang sempat menanyakan bagaimana prosesnya sehingga ada rekomendasi baru ini. Saya hanya menjawab, bahwa itu bukan ranah saya. Karena itu, mereka masih konsultasikan dengan Jakarta," jelas Suiasa.

Begitu juga terkait statusnya yang dicopot dari jabatan Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Badung, masih dibahas lebih lanjut oleh pengurus DPD Partai Golkar Bali. Sebelumnya, Suiasa telah dinonaktifkan dari jabatan ketua, dan DPD Partai Golkar Bali menunjuk Wayan Muntra sebagai Plt Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Badung.

"Soal pencopotan saya dari jabatan ketua, juga saya pertanyakan landasan yuridisnya. Jika karena rekomendasi dari Partai Golkar, lalu siapa yang direkomendasikan oleh Partai Golkar? Kan belum ada. Katanya DPP rekomendasikan Adi Arnawa - Made Sudiana, tetapi kenapa tidak dicantumkan sebagai dasar hukum pencopotan saya? Itu kan persoalan," pungkas Suiasa. san


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER