Jelang Lengser, Rai Mantra Kumpulkan Kades dan Lurah

  • 29 Juli 2015
  • 00:00 WITA
  • Denpasar
  • Dibaca: 2251 Pengunjung

Denpasar, suaradewata.com - Pertarungan sesama 'banteng', akan mewarnai Pilkada Kota Denpasar. Ini terjadi, setelah Koalisi Bali Mandara (KBM) resmi menjagokan duet Ketut Suwandi (kader senior Partai Golkar) - Made Arjaya (kader militan PDIP), sebagai calon walikota dan wakil walikota Denpasar.


Duet Jenderal Kota dengan Udeng Poleng itu akan menantang paket incumbent usungan PDIP, IB Rai Mantra - IGN Jaya Negara. Menariknya jelang lengser dari masa jabatannya awal Agustus mendatang, Walikota Denpasar IB Rai D Mantra sudah mulai menggalang massa dengan mengumpulkan para kepala lingkungan, kepala dusun, kepala desa dan lurah di Kota Denpasar.

Kegiatan ini salah satunya berlangsung di Denpasar, Rabu (29/7) sore, yang dirangkai dengan Utsawa Dharma Gita. Kegiatan penggalangan dukungan ini, tak hanya berdasarkan pengakuan pegawai di lingkungan Pemkot Denpasar. Kegiatan ini juga diketahui berdasarkan undangan yang beredar lewat short message service (SMS).

"Yth Kades, Lurah, dimohon kehadirannya dengan mengajak Kadus, Kaling, nanti pada hari Rabu 29 Juli, Pukul 16.00, di kediaman Bapak Walikota Denpasar, pakaian adat. Acara Open House Galungan, sekalian pamitan dan mohon dukungan. Suksma. Ttd Ketua Forum, agar diteruskan," demikian isi SMS berantai tersebut.

Undangan tersebut dikhawatirkan oleh pihak lawan politik, sebagai upaya penggiringan dukungan untuk pasangan incumbent. Apalagi untuk Pilkada Kota Denpasar, sudah dipastikan akan terjadi pertarungan head to head antara IB Rai D Mantra - IGN Jaya Negara, calon incumbent yang diusung oleh PDIP dengan Ketut Suwandi - Made Arjaya, penantang yang diusung oleh Koalisi Bali Mandara (KBM).

Ketua Panwaslu Provinsi Bali Ketut Rudia, yang dikonfirmasi terkait kegiatan ini mengatakan, sampai saat ini calon walikota dan calon wakil walikota Denpasar belum ditetapkan oleh KPU. Karena itu, sah-sah saja jika walikota Denpasar melakukan pertemuan, termasuk dikemas sebagai bentuk acara berpamitan dengan pejabat dan pegawai di lingkungan Pemkot Denpasar.

Apalagi, masa pengabdian walikota dan wakil walikota Denpasar sudah akan berakhir. "Tetapi, kalau itu kegiatan pemerintahan Kota Denpasar, hendaknya jangan dilakukan di rumah walikota, melainkan harus mempergunakan tempat atau fasilitas pemerintah Kota Denpasar,” tegas Rudia.

Ia juga menghimbau, agar dalam kegiatan tersebut hendaknya tidak ada upaya penggiringan massa atau dibumbui dengan kegiatan Pilkada, terutama untuk mendukung pasangan calon incumbent. Kegiatan itu juga diharapkan tidak dimanfaatkan untuk membagi-bagikan sesuatu.

"Jangan ada penggiringan dan pembagian sesuatu untuk Pilkada. Kita akan tetap melakukan pengawasan dan pemantauan,” pungkas Rudia. san


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER