Demokrat – Gerindra Usung Adi - Artha di Badung

  • 20 Juli 2015
  • 00:00 WITA
  • Denpasar
  • Dibaca: 1864 Pengunjung

Denpasar, suaradewata.com - Nama Adi Arnawa, semula digadang-gadang akan diprioritaskan PDIP untuk diusung pada Pilkada Badung, 9 Desember mendatang. Sayangnya dalam perjalanan, PDIP justru menyingkirkan nama Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Badung itu.


Kondisi ini rupanya menjadi berkah bagi rival PDIP, khususnya Partai Demokrat dan Partai Gerindra. Pasalnya beberapa hari terakhir, Adi Arnawa dikabarkan mulai mendekati Partai Gerindra dan Partai Demokrat setelah kandas mendapatkan rekomendasi PDIP.

Kabarnya, Adi Arnawa akan berjuang untuk menjadi calon bupati Badung, sebagai representasi Partai Demokrat. Arnawa akan ditandemkan dengan Ketua DPC Partai Gerindra Badung IGK Puriartha alias Gus Krobo. Paket Adi - Artha ini seperti menjadi kompromi politik Partai Demokrat dan Partai Gerindra, yang juga sudah menelorkan paket untuk Pilkada Karangasem.

“Komunikasinya sudah jalan. Sangat terbuka peluang paket Adi Arnawa – Puriartha untuk diusung Partai Demokrat dan Partai Gerindra pada Pilkada Badung,” jelas sumber suaradewata.com, di Denpasar, Minggu (29/7).

Selain skema paket Adi - Artha, juga disiapkan skema lain dimana Adi Arnawa akan menjadi calon bupati Badung sebagai representasi Partai Gerindra. Itu artinya, posisi calon wakil bupati diserahkan kepada kader Partai Demokrat.

Tarik ulur dua skema tersebut, membuat dinamika menjadi dinamis di internal Koalisi Bali Mandara. Ini semakin menarik, mengingat di sisi lain Made Sudiana yang saat ini duduk sebagai wakil bupati Badung, konon sudah mendapatkan rekomendasi Koalisi Bali Mandara untuk tampil sebagai calon bupati Badung.

Hanya saja langkah Sudiana bisa kandas, ketika PDIP memastikan skenario koalisi merah-kuning dan mengusung paket Giri Prasta (Ketua DPC PDIP Badung) dan Ketut Suiasa (Ketua DPD Partai Golkar Badung). Dengan skenario PDIP ini, maka peluang Partai Demokrat – Partai Gerindra mengusung Sudiana sangat tipis karena jika dipaksakan justru hanya menguntungkan Partai Golkar.

"Peluang Sudiana di koalisi Partai Demokrat dan Partai Gerindra tertutup jika PDIP mengusung Giri – Suiasa. Apalagi ada anggapan, siapapun yang menang, Partai Golkar tetap dapat untung,” ujar sumber ini.

Dikonfirmasi terpisah Ketua DPC Partai Gerindra Badung IGK Puriartha, mengatakan, pihaknya tetap konsisten dengan amanat DPP Partai Gerindra, yakni mengusung kader pada Pilkada serentak, baik sebagai calon bupati maupun calon wakil bupati. Hal tersebut dengan tetap memperhatikan kondisi di wilayah masing – masing.

Walau begitu, Partai Gerindra Badung tetap membuka pintu bagi tokoh – tokoh yang dianggap layak mempimpin Badung lima tahun ke depan. "Pada prinsipnya kami membuka pintu bagi siapapun tokoh Badung yang ingin bersaing di Pilkada, termasuk bagi Adi Arnawa jika benar terpental dari persaingan di PDIP," ujar Gus Krobo, sapaan akrabnya.

"Tokoh sekelas Adi Arnawa, tidak ada salahnya untuk diajak berjuang bersama jika kondisi memungkinkan,” imbuhnya.

Disinggung mengenai kabar skema paker Adi Arnawa - IGK Puriartha, pria asal Krobokan ini enggan berkomentar. Hanya saja, menurut dia, segala kemungkinan bisa saja terjadi jelang dibukanya masa pendaftaran calon di KPU. "Semua kemungkinan masih terbuka. Nanti keputusan ada di tangan DPP (Partai Gerindra),” tandas Gus Krobo. san


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER