HUT Kota Denpasar, Banjar Tegeh Sari Gelar Dharma Wacana Sambil Ngelawang

  • 12 Februari 2022
  • 10:25 WITA
  • Denpasar
  • Dibaca: 2108 Pengunjung
Paiketan Yowana Padma Astiti, Banjar Tegeh Sari Denpasar, saat ngelawang sambil berdharma wecana dengan thema Fenomena Gerubug Agung, (ilustrasi), foto ; Paiketan Yowana Padma Astiti

Denpasar, suaradewata.com – Peningkatan level PPKM saat ini tidak menyurutkan warga Banjar Tegeh Sari, Tonja, Denpasar untuk berkreativitas. Terbukti mereka masih mampu ikut berpartisipasi dalam rangka HUT Kota Denpasar dengan menggelar Dharma Wacana secara hybrid (offline terbatas dan online via youtube)  bersama Dr. I Komang Indra Wirawan. S,Sn., M.FIL.H (Dosen Universitas PGRI Mahadewa Indonesia juga wakil ketua PHDI Kota Denpasar) dengan thema "Fenomena Gerubug Agung" dengan cara yang unik yakni Ngelawang memakai barong bangkung, pada Sabtu, (12/02/2022) yang dirangkai dengan kegiatannya sampai Minggu, (13/02/2022).

Menurut ketua panitia I Gede Agus Wiradana yang juga Ketua Kebun Berdaya Krama bahwa kegiatan Dharma Wacana merupakan satu bagian dari semarak Banjar Berseri Astra Tegeh Sari, Astra grup Bali. Di Tegeh Sari kata dia semua unit banjar sudah melakukan kegiatan rutin melakukan aktivitasnya masing-masing. Seperti senam lansia, workshop kebun membuat pupuk organik cair dalam mendukung program dinas ketahanan pangan kota Denpasar. Karena selama ini mendampingi Tegeh Sari dengan 3 kebun melalui program ketahanan pangan lestari. “Kegiatan lain semarak ada juga praktek membuat turunan eco enzime dari komunitas eco enzyme nusantara yang ada di Banjar Tegeh Sari,” ucapnya.

Khusus Dharma Wacana dilaksanakan oleh Paiketan Yowana Padma Astiti yang ingin mendapatkan Pencerahan rohani sekaligus juga menggali adat dan budaya yang sudah ada di Bali selama ratusan tahun. Menurut Ketua Paiketan Yowana Padma Astiti, Krisna Aditia tema yang diambil sangat update dan sebenarnya sudah ada sejak jaman dahulu ketika gering biasanya sesuhunan  masing -masing pura melancaran atau istilah sekarang ngelawang. “Harapan kita semua bangkit kembali, sesuluh di Bali sudah ada tinggal dimodifikasi dengan tambahan selalu menerapkan prokes,” beber Krisna. rls/red


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER