Bupati Bangli Pastikan Tidak Ada Jual Beli Jabatan, Ini Jabatan yang Paling Diincar

  • 04 Januari 2022
  • 18:00 WITA
  • Bangli
  • Dibaca: 1706 Pengunjung
Bupati Bangli, Sang Nyoman Sedana Arta (kanan) didampingi Wakil Bupati Bangli, I Wayan Diar. (SD/Ist)

Bangli, suaradewata.com - Bupati  Bangli Sang Nyoman Sedana Arta didampingi Wabup Wayan Diar memastikan tidak ada jual beli jabatan dalam lelang jabatan eselon II yang kini tengah berproses. “Kami tegaskan dalam mutasi maupun lelang jabatan untuk 9 posisi strategis di lingkungan Pemkab Bangli tidak ada jual beli. Semua proses  berjalan sesuai dengan aturan yang berlaku,”tegas Bupati Sedana Arta saat ditemui Selasa (04/01/2022) di Ruang Pertemuan Rumah Jabatan (RJ) Bupati Bangli.  

Pada kesempatan itu, Bupati Sedana Arta  meminta awak media dan masyarakat untuk turut menginformasikan kalau ada  desas desus jual beli jabatan saat mutasi yang digelar selama ini, maupun yang akan dilaksanakan nanti. “Kita tidak berani main-main, karena hal ini menjadi atensi  KPK. Di luar sana banyak pejabat atau bupati tersandung kasus jual beli jabatan ini. Sanksinya sangat berat, bupatinya bisa disanksi tegas,”ucapnya.

Selama ini, lanjut Sedana Arta, pihaknya  dalam memberikan kepercayaan kepada pejabat di Bangli, bukan karena kedekatan. Dalam hal ini, Bupati menginginkan pejabat yang nantinya terpilih bisa totalitas dalam membangun Bangli ke depan. "Ada 9 jabatan yang dilelang. Jabatan ini termasuk jabatan strategis di Bangli salah satunya Bappeda yang bisa dibilang dapurnya pemerintahan," ungkapnya.  

Diakui Bupati asal Desa Sulahan, Susut ini, sebelumnya roda mutasi telah bergulir dan kini puncak pada lelang jabatan eselon II. Sementara tahapan saat ini sudah dilakukan pengumuman hasil seleksi administrasi. Yang mana tahapan selanjutnya yakni uji kompetensi dengan melibatkan tim pansel terdiri dari akademisi, inspektorat provinsi, tokoh masyarakat dan sebagai ketua Sekda Bangli. 

Sementara  Plt. BKD Bangli  Dewa Agung  Suryadarma menjelaskan dari 9 jabatan yang dilelang, posisi jabatan Kadis BPBD dan Damkar Bangli menjadi incaran banyak pelamar. Terbukti, sebanyak 7 pejabat melamar posisi tersebut. Sementara posisi kedua yang banyak pelamarnya adalah jabatan Sekwan yang dilamar sebanyak 5 pelamar. Selanjutnya posisi BKD, Bappeda, PU, masing-masing dilamar 4 pejabat. Sementara untuk posisi Kadis dukcapil dan Inspektorat dilamar masing-masing tiga pejabat. “Posisi untuk jabatan Dinas BPBD  paling banyak pelamarnya. Kita tidak tahu itu banyak pelamarnya,”jelasnya. 

Kata dia, dalam  proses pendaftaran total pelamar sebanyak 23 orang. Dalam proses seleksi administrasi ada dua pelamar yang dinyatakan tidak lolos. Yakni, dr Wayan Sudiana karena  masih menjabat Kepala Dinas. "Yang bersangkutan menduduki Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama. Berdasarkan Pasal 132 ayat (1) PP 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan PP 17 Tahun 2020 tentang Perubahan Atas PP 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil. Untuk bisa menjabat kepala Dinas lainya dapat dilakukan melalui Uji Kompetensi dan mutasi," jelasnya. 

Berikutnya yang tidak lolos administrasi, dr Anak Agung Mahendra Putra juga melamar sebagai Direktur RSU Bangli. Penyebabnya, karena yang bersangkutan sebagai Kepala Puskesmas dengan eselon IV a dan dalam pangkat III/d. Untuk bisa mengikuti lelang harus eselon III. Selanjutnya, bagi peserta yang dinyatakan memenuhi syarat administrasi berhak mengikuti tahapan Uji Kompetensi (Assessment Test), Presentasi dan Wawancara. Jadwal uji kompetensi pada 5-6 Januari yang dilaksanakan di assessment center BKD Provinsi Bali.ard/nop


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER