Kepemilikan Lahan Kuburan Lepra di Cemagi Misterius, Perbekel : Ndak Tahu Siapa Pemiliknya

  • 17 Desember 2021
  • 20:10 WITA
  • Badung
  • Dibaca: 3467 Pengunjung
Perbekel Desa Cemagi Memberikan Keterangan Terkait Lahan Kuburan Lepra, Jumat, 17/12/21,(Foto/Angga)

Badung, suaradewata.com - Kepemilikan lahan kuburan Lepra di pinggir pantai Mengening Desa Cemagi Kecamatan Mengwi ternyata misterius. Bagaimana tidak, sampai berita ini diturunkan, belum ada kepastian siapa pemilik dari lahan kuburan Lepra di Cemagi tersebut.

Perbekel Desa Cemagi, I Putu Hendra Sastrawan saat ditemui di rumahnya mengaku belum mengetahui secara pasti siapa pemilik dari lahan kuburan Lepra tersebut. "Ya ndak tahu kita siapa pemiliknya. Jangankan itu, sepanjang pantai itu kita tidak tahu siapa pemiliknya. Karena lahan kepemilikan ini terkait data. Saya sarankan ke BPN untuk mengecek data kepemilikan," ungkap Putu Hendra saat ditemui dirumahnya Banjar Tangkeban Desa Cemagi Kecamatan Mengwi, Jumat, (17/12/2021). 

Putu Hendra pun menjelaskan, mengenai kepemilikan lahan, sepanjang itu tidak ada sertifikat atau apa, sudah jelas itu milik Negara. "Tapi kalau sudah ada sertifikatnya, ya mungkin untuk data pastinya ada di BPN," jelasnya.

Baca :http://https://www.suaradewata.com/read/202112160011/ternyata-ada-kuburan-levra-disini-perbekel-cemagi-levra-penyakit-yang-menular-seperti-covid-19.html 

Sementara, Kelian Dinas Banjar Mengening Desa Cemagi, I Made Widiana saat dikonfirmasi mengenai kepemilikan lahan kuburan Lepra di wilayah Pinggir Pantai Mengening, Made Widiana pun mengaku pernah ditunjukkan oleh seseorang terkait bukti kepemilikan lahan kuburan Lepra. Kata ia, dalam sepengetahuan dirinya, lahan kuburan Lepra tersebut adalah milik Desa Adat Cemagi.  

"Sebatas yang tiyang tahu. Dulu pernah tiyang di tunjukkan bukti kepemilikan dari seseorang. Bahwa itu milik Desa Adat Cemagi dengan luas tanah 10 are. Pernah melihat namun tidak memegang buktinya," ujar Made Widiana.

Made Widiana pun menerangkan, sebenarnya di lahan tersebut pada zaman dahulu memang ditempatkan orang yang terkena penyakit Lepra. Setelah divonis sembuh, akhirnya masyarakat berani menaruh rakit, bubu, jaring di lahan tersebut yang dititipkan untuk mencari ikan di laut.

"Sudah sembuh orang itu masih menetap disana. Karena divonis sembuh dan meninggalnya pun dikubur di sana," terangnya. 

Sedangkan, Bendesa Adat Cemagi, Ketut Karpiana saat dikonfirmasi via telepon terkait hal itu, mengaku tidak tahu mengenai kepemilikan lahan kuburan Lepra di Pinggir Pantai Mengening. Karena dirinya baru "Ngayah" di Desa Adat Cemagi mulai Sabtu, (24/07/2021).

"Kalau ditanya tentang tanah kuburan Lepra saya tidak tahu. Jadi mulai sekarang baru saya dengan Krame ingin menata parkir dan pedagang yang ada di Pantai untuk meningkatkan perekonomian di Desa Cemagi secara keseluruhan," terang Ketut Karpiana yang merupakan mantan Kadis Koperasi, UMKM dan Dagang di Pemkab Badung ini. 

Sebelumnya, Perbekel Desa Cemagi Putu Hendra juga menuturkan bahwa kuburan Lepra yang luas lahannya diperkirakan sekitar kurang lebih 5 are atau 7 are ini ternyata memiliki keangkeran tersendiri. Bagaimana tidak, lahan yang berada di pinggir pantai ini diakui memiliki suasana yang berbeda. "Karena tidak ada yang tinggal ya agak serem apalagi dekat laut. Karena itu sepi pasti merinding artinya suasananya lain lah karena sepi tempatnya," tuturnya.ang/nop


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER