Plt Direktur RSD Mangusada Tegaskan Tidak Ada Praktek Balian

  • 06 Oktober 2021
  • 21:10 WITA
  • Badung
  • Dibaca: 2397 Pengunjung
Plt Direktur RSD Mangusada dr. Ketut Japa, saat di ruang kerjanya,

Badung, suaradewata.com – Adanya wecana Rumah Sakit Bali Mandara Kota Denpasar akan menggandeng “Balian” untuk membuka praktek pada awal tahun 2022 tidak demikian halnya dengan Rumah Sakit Daerah (RSD) Mangusada Badung. RSD Mengusada menegaskan tidak ada pengobatan balian di RSD, karena tidak ada regulasinya. Jikalaupun ada regulasi, RSD Mangusada menegaskan tetap akan melakukan kajian yang mendalam sebelum menjalankannya. Hal itu ditegaskan Plt Direktur RSD Mangusada dr. Ketut Japa, di ruang kerjanya, Rabu, (06/10/2021).

Kata dia hingga saat ini di RSD Mangusada tidak ada pengobatan oleh Balian. Karena pengobatan tersebut belum ada regulasi yang mengatur di Badung. "Tidak ada pengobatan oleh Balian. "Seandainya nanti ada regulasipun kita akan kaji mendalam, apakah masyarakat memerlukan pengobatan seperti itu atau tidak," ucapnya.

Menurutnya untuk saat ini di Bali ada 2 Rumah Sakit yang melaksanakan pengobatan komplomenter seperti RS Sanglah dan RS Bangli. Yang dilakukan oleh tenaga kesehatan baik dokter, perawat atau para medis lainnya.  "Pengobatan Komplomenter ini seperti pengobatan penyakit kronis  misalnya kanker, penyembuhannya tidak bisa dalam hitungan hari itu bertahun tahun, dibutuhkan pengobatan yang sangat lama, yang memerlukan berbagai disiplin ilmu baik dari ahli kanker dan ahli lainnya. Misalnya dokter spesialis jiwa, psikologi dan ahli lain yang berkaitan dengan kanker yang membantu penyakit kronis tersebut," katanya. 

Seperti diberitakan beberapa media Dinas Kesehatan Provinsi Bali berencana menggandeng pengusada atau "balian" (pengobat) untuk praktek memberikan layanan pengobatan tradisional terintegrasi di Rumah Sakit Bali Mandara Kota Denpasar mulai Januari 2022. ang/red

 


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER