Tinjau Jalan Jebol, Komisi III DPRD Bangli Desak Eksekutif Percepat Perbaikannya

  • 18 Januari 2021
  • 19:20 WITA
  • Bangli
  • Dibaca: 1849 Pengunjung
suaradewata

Bangli,suaradewata.com - Kalangan komisi III DPRD Bangli yang diketuai I Made Natis meninjau secara langsung kondisi ruas jalan Tegalalang-Tambahan, pasca ambrol dan memutus total akses lalin, Senin (18/1/2021). Selain itu,  awak Komisi III juga meninjau jalan ambrol di Dusun Selati, Desa Bunutin, Bangli yang menghubungkan ke Banjar Tanggahan Talangjiwa, Desa Demulih, Susut. Usai peninjoan tersebut,  Komisi III mendorong dan mendesak eksekutif agar perbaikan jalan Tegalalang-Tambahan agar masuk dalam skala prioritas tahun 2021.

Saat itu, sejumlah anggota Komisi III DPRD Bangli yang tampak ikut turun ke lokasi diantaranya, Merta Suteja, Made Sudiasa, Nengah Darsana dan Wayan Wedana. Menurut Ketua Komisi III DPRD Bangli, I Made Natis saat dikonfirmasi usai meninjau lokasi jalan ambrol tersebut, menyebutkan jalan penghubung di Lingkungan Tagalalang-Tambahan merupakan jalur vital bagi masyarakat, baik sektor pertanian maupun sebagai jaur alternative warga di lima dusun di Desa Jehem menuju Kota Bangli. Karena itu, perbaikannya didorong gar menjadi prioritas tahun ini.  “Jalan ini sangat vital, jadi kami dorong eksekutif agar mempriotaskan perbaikan tahun 2021,” ungkap Natis. Diakui, pasca jalan tersebut ambrol, memang masyarakat sudah membangun jembatan darurat secara swadaya dari bahan bambu. Namun itu, sifatnya sementara saja.  

Tindak lanjut dari itu untuk anggaran perbaikan akses jalan tersebut agar bisa kembali normal, Politisi PDIP asal Desa Sukawana ini menyebutkan, bisa mempergunakan dana tak terduga atau dana kebencanaan. Hanya saja, pihaknya kini masih menunggu kebijakan  Bupati Bangli apakah akan mengeluarkan pernyataan kebencanaan atau tidak kaitan dengan jalan jebol tersebut. “Kalau pak Bupati memasukan hal itu dalam kebencanaan  maka perbaikannya bisa diambil dari anggaran kebencanaan di BPBD Bangli. Kalau tidak, kita akan mempercepat APBD Perubahan pada bulan Maret untuk menganggarkanya,”sebut Natis. 

Dimana, anggaran kebencanaan tahun 2021 telah diplot sebesar Rp 1 miliar, sehingga dimungkinkan untuk menanggulangi perbaikan jalan putus Tagalalalang-Tambahan.  Sementara model pembangunan yang akan dipakai di lokasi, jelas dia, sesuai koordinasi dengan Dinas PU yakni bidang cipta marga, maka  kemungkinan di lokasi akan dibangun jembatan. Mengingat di lokasi sangat rawan terjangan air bah. Jadi kalau hanya sekedar memperbaiki  jalan di lokasi, maka tidak tertutup kemunginan akan cepat rusak  akibat banjir. “Volume air di lokasi memang sangat tinggi, karena merupakan pembuangan air dari hulu,”jelasnya. 

Hal yang sama juga ditegaskan Anggota Komisi III DPRD Bangli, I Made Sudiasa. Kata dia, hasil pantauan di lokasi, kondisi ruas jalan Tegalalang-Tambahan sudah fatal lantaran telah memutus akses lalin. Hal yang sama juga terjadi di ruas jalan Selati, yang setengah badan jalannya tergerus longsor. “Harapan kita untuk mempercepat perbaikan, ada pernyataan Bupati dulu kaitan dengan kebencanaan dari Bupati. Sehingga dana tak terduga bisa dipergunakan melakukan perbaikan. Tapi kalau tidak ada pernyataan Bupati kaitannya dengan kebencanaan, kita akan mendorong APBD Perubahan dipercepat, sehingga jalan putus yang ada di Bangli karena banjir dan hujan deras, bisa diperbaiki tahun 2021,” ungkapnya.

Untuk itu, eksekutif juga diharapkan segera melakukan kajian untuk mengetahui anggaran yang diperlukan. Kata Sudiasa, dari kajian PU yang juga ikut meninjau lokasi jalan ambrol tersebut, untuk jalan di Selati, ditaksir akan menelan anggaran perbaikan diatas Rp 1 miliar. Sedangkan di jalan Tegalalang-Tambahan diperkirakan menelan anggaran dibawah Rp 1 miliar. “Semisal dana tak terduga tidak cukup, nanti bisa ditambah. Termasuk kan ada juga, di sejumlah titik jalan di Kecamatan Susut yang juga  jebol. Kalau itu juga tidak diperbaiki kan bisa tambah parah lagi," tegasnya. Untuk itu, dinas terkait diharapkan lagi agar semua ruas jalan yang mengalami kerusakan akibat bencana dicek dulu. "Jika telah dilakukan pengecekan, kita harapkan semua datanya dalam sepekan mendatang, untuk dilakukan kajian dan solusi untuk penanganannya," pungkas Sudiasa.ard/nop


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER