Wagub Cok Ace Bahas Ekonomi Bali di Simakrama BMPD Bali

  • 07 Desember 2020
  • 11:00 WITA
  • Denpasar
  • Dibaca: 1565 Pengunjung
suaradewata

Denpasar, suaradewata.com - Jumlah pengangguran di Bali yang di akibatkan oleh mewabahnya pandemi Covid-19 angkanya meningkat, yakni mencapai 5,6% dari jumlah penduduk 4,2 juta jiwa. "Persentase peningkatan terjadi sekitar 4,4% dari sebelumnya 1,2% pengangguran di Bali," kata Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati saat melakukan simakrama bersama Badan Musyawarah Perbankan Daerah (BMPD) Bali, di The Royal Pitamaha Ubud, Gianyar, Sabtu (5/12).

Katanya juga, sebagaimana kita ketahui bersama, dunia saat ini sedang menghadapi masa yang sangat sulit. Pandemi COVID-19 menyebar sangat cepat di hampir seluruh negara di dunia. Indonesia, terutama Bali, juga tak luput dari penyebaran virus ini. Bali terus berupaya untuk menanggulangi pandemi ini dengan dukungan berbagai pihak, Pemerintah, industri pariwisata, termasuk masyarakat.

"Bali sangat bertumpu pada sektor pariwisata, sebelum COVID-19 sektor pariwisata menyumbang sampai 53% terhadap perekonomian Bali. Pengaruh pandemi saat ini di pulau dewata jauh lebih signifikan dibandingkan bom Bali dan meletusnya Gunung Agung," tambah Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati dalam simakrama yang mengangkat tema Outlook Ekonomi Bali 2021.

Untuk itu, Wagub Cok Ace di dalam upaya pemulihan perekonomian maupun pariwisata Bali pasca pandemi nanti, maka Pemerintah Provinsi Bali tengah bekerjasama dengan stakeholder terkait melakukan beberapa hal,  antaranya Melaksanakan penanganan COVID-19 dengan semakin baik, mengingat sampai saat ini belum ditemukan vaksin dan obat bagi wisatawan Nusantara. Melaksanakan program We Love Bali dengan menggerakkan wisatawan lokal.

Mempersiapkan pariwisata Bali untuk menerima kunjungan wisatawan, dengan melaksanakan verifikasi fasilitas dan daya tarik wisata. Dalam masa Pandemi COVID-19, di mana kita belum mengetahui dengan jelas saja akan membuka negara mana perbatasan mereka atau apakah negara mereka mampu menanggulangi kasus positif COVID-19 dengan baik, maka target wisatawan yang akan digarap dalam waktu dekat ini adalah wisatawan domestik terlebih dahulu. Karena daya pemulihan wisatawan domestik jauh lebih cepat dari pada wisatawan manca negara.

Lebih lanjut Cok Ace mengatakan Program hot deallpaket diskon yang dilakukan oleh pihak maskapai penerbangan seperti paket tiket pesawat dengan hotel, tiket pesawat dengan aktivitas minat wisata khusus, atau paket dengan harga yang cukup terjangkau, tentu akan membuat wisatawan domestik semakin banyak berlibur ke Bali. Selain itu, program staycation juga sangat diminati oleh masyarakat, menginap dan berlibur di tempat-tempat yang tidak terlalu jauh (di Bali saja) selama tidak lebih dari 5 hari.

Sementara itu, Ketua BMPD Provinsi Bali yang juga Kepala KPWBI Provinsi Bali, Trisno Nugroho secara tegas mengatakan pihaknya akan turut serta membantu pemerintah dalam hal pemulihan perekonomian salah satunya dengan mempromosikan kesiapan Bali dalam menyambut kedatangan wisatawan nusantara sehingga perputaran ekonomi khususnya perputaran uang di Bali akan kembali normal.

Untuk ke depan terdapat 4 (empat) program pembangunan infrastruktur yang difokuskan di Bali, yakni melanjutkan pembangunan shortcut di Singaraja, pembangunan jalan tol sepanjang 95 Km rute Denpasar-Jembrana dengan anggaran 14 triliun yang di targetkan rampung pada tahun 2024, pembangunan pelabuhan segitiga emas yakni Sanur (di pantai matahari terbit) - Nusa Penida (Sampalan) - Nusa Lembongan (pelabuhan bias muncul) dengan anggaran 450 milyar dan pembangunan kawasan suci pura Besakih.awp/utm

 


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER