Bocah 12 Tahun, Pasien DB Terdeteksi Positif Covid-19 Meninggal

  • 01 Juni 2020
  • 22:45 WITA
  • Gianyar
  • Dibaca: 2480 Pengunjung
ilustrasi

Gianyar, suaradewata.com - Sungguh malang nasib GALP (12) asal Banjar Seronggo Kelod, Desa Seronggo, Gianyar. Awal didiagnosa Dengue Hemoragi Fever (DHF) atau demam berdarah, ujungnya terdiagnosa Covid-19.

Ketua Harian Gugus Tugas Kabupaten Gianyar, Made Wisnu Wijaya saat dikonfirmasi menyampaikan, pasien sempat dirawat di rumahnya di Batubulan, selama 2 hari sebelum dibawa ke RS Ganesha, Celuk, Sukawati pada tanggal 28 Mei 2020. Pasien menunjukkan gejala demam, mual, muntah, malgia dan nyeri menelan dengan diagnosa suspect DHF. "Pada tanggal 30 Mei, dilakukan rapid dengan hasil reaktif. Karena terjadi penurunan kesadaran dan memerlukan perawatan PICU dengan diagnosa suspect Ensefalitis, pasien dirujuk ke RSUP Sanglah Denpasar," terang Wisnu.

Sekda Kabupaten Gianyar ini menjelaskan, di RS Sanglah melakukan uji swab karena hasil rapid reaktif. Namun belum keluar hasil PCR, pasien sudah meninggal. Oleh keluarga, jenazah pasien dibawa pulang ke tempat asalnya di Banjar Seronggo Kelod dan tidak langsung dikuburkan. "Melainkan disemayamkan sementara di rumah duka (bale dangin), karena saat jenazah dipulangkan hasil swab belum keluar," jelasnya.

Malam hari setelah korban meninggal,  dilakukan prosesi penguburan ke Setra Adat Serongga.  "Hanya saja tanpa prosesi nyiramin, karena pihak keluarga curiga dengan kematian yang begitu cepat, sehingga pihak keluarga berinisiatif tidak melibatkan banyak orang dan menjalankan protokol kesehatan penanganan covid-19," tegasnya.

Kecurigaan keluarga pun akhirnya terbukti pada keesokan hari usai penguburan, yakni Senin (1/6/2020) ketika pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar menerima laporan hasil SWAB dari RSUP Sanglah. "Hasilnya positif Covid-19," ungkapnya. 

Berdasarkan itu,  kata Wisnu Wijaya tim surveillance Dinas Kesehatan Kabupaten langsung melakukan koordinasi dengan pihak fasilitas kesehatan terkait histori perjalanan penyakit pasien. "Tim juga melakukan investigasi ke rumah tempat tinggal pasien di Batubulan. Tapi kondisi rumah sepi dan informasi dari tetangga pihak keluarga berada di kampungnya (Serongga Kelod)," terangnya. 

Menerima laporan tersebut Tim melanjutkan investigasi ke rumah duka berkoordinasi dengan Kepala Puskesmas Gianyar 1, Bidan Desa, Pejuru (wakil kelian) yang merupakan satgas gotong royong Desa Serongga Kelod. Selanjutnya tim menuju rumah duka untuk memberikan penjelasan dan sekaligus melakukan kontak tracing.

"Besok, (Selasa, 2/6) pukul 09.00 wita rencananya dilaksanakan swab bagi keluarga yang kontak erat sebanyak 4 Orang (kedua orang tua, adik dan tante yang merawat dan menjaga pasien). Untuk anggota keluarga dan kerabat yang terlibat dalam prosesi pemakam masih dilakukan pendataan untuk dilakukan Rapid Test," jelasnya.

Hasil koordinasi dengan Perbekel Desa Serongga, Tokoh Masyarakat dan Koordinator Satgas Gotong royong Desa Serongga disepakati untuk melakukan  isolasi mandiri mengacu pada protokol kesehatan. Dan untuk desinfektan di areal rumah sudah dikoordinasikan dengan Camat Gianyar dan rencana segera akan dilaksanakan. gus/ari


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER