Bendesa Adat Desa Kedonganan : Kegiatan Nelayan Sangat Ketat Jalani Protokol Kesehatan

  • 14 Mei 2020
  • 15:05 WITA
  • Badung
  • Dibaca: 1621 Pengunjung
suaradewata

Badung, suaradewata.com - Para penglingsir inilah, yang berjasa besar sebagai Prajuru Desa yang mengembangkan Desa Kedonganan. Kegiatan nelayan dan Pasar Desa di Kedonganan saat ini sangat ketat dalam menjalankan protokol kesehatan dan sangat dibatasi.

"Ketua satgas Gotong Royong kita, bekerja sangat keras untuk melaksanakan segala instruksi pemerintah terkait pencegahan di tingkat desa. Saya mewakili krama Desa Adat Kedonganan mengucapkan terima kasih yang besar-besarnya, saya merasa terharu dan terhormat atas kesediaan Bapak Gubernur dan Ibu datang dan menyerahkan bantuan kepada para penglingsir kami," demikian sambutan yang disampaikan Bendesa Adat Desa Kedonganan, Wayan Mertha dihadapan Gubernur Bali, Wayan Koster saat orang nomor satu di Pemprov Bali ini menghadiri dan secara simbolis menyerahkan bantuan bahan pokok sebagai bagian dari percepatan penanganan Covid-19 kepada para pemuka Agama dan penglingsir Desa Adat Kedonganan, yang berlangsung di Gedung Serbaguna Desa Adat Kedonganan, Kabupaten Badung, pada Sabtu (9/5) siang.

Kata Wayan Mertha, bantuan ini terdiri dari sembako, beras, minyak, gula hingga sayur-sayuran yang dianggarkan dari LPD Desa Adat Kedonganan dan merupakan bantuan tahap kedua setelah sebelumnya tahap pertama dilaksanakan bulan Maret lalu. Bantuan tahap ketiga akan dilaksanakan bulan Juni mendatang. "Selain CSR LPD, kami juga masih memiliki Dana Desa Adat dari Provinsi yang sesuai instruksi Bapak Gubernur diperuntukkan untuk penanganan pencegahan Covid-19 serta bantuan sosial," ujarnya.

Sementara Ketua LPD Kedonganan, Ketut Madra dalam sambutannya mengucapkan rasa syukur sekali atas kehadiran Bapak Gubernur di Desa Kedonganan di tengah wabah Covid-19 yang melanda seluruh dunia seperti saat ini.

Kehadiran Bapak Gubernur sangat bernilai bagi kami masyarakat Kedonganan secara khusus. Ia juga melaporkan, bahwa saat ini sesuai imbauan pemerintah terkait pandemi Covid-19, kami menghentikan kegiatan di Desa Kedonganan terutama di bidang pariwisata, termasuk pula kafe-kafe seafood di pinggir pantai.

"Untuk dana sembako selama tiga bulan ini, diperkirakan menghabiskan anggaran sekitar Rp 3,5 miliar. Namun bila kasus Corona berakhir bulan depan, tentu saja paket sembako ini pun akan dievaluasi lagi," tutupnya.awp/utm


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER