Kasihan, Sudah Mendapatkan Bantuan Sembako Tidak Dapat BLT DD, Gusti Karmana : Cemburu Tiyang

  • 11 Mei 2020
  • 20:50 WITA
  • Badung
  • Dibaca: 2192 Pengunjung
suaradewata

Badung, suaradewata.com - Dari sekian warga yang sudah mendapatkan bantuan sembako namun tidak mendapatkan bantuan langsung tunai (BLT) Dana Desa (DD), ternyata dapat memicu terjadinya kecemburuan sosial di masyarakat. Bagaimana tidak, hal ini dikarenakan, persyaratan dan aturan yang ada untuk BLT dana desa dalam rangka penanganan Covid-19 diberikan kepada warga yang terdampak yang belum mendapatkan bantuan. Sehingga warga yang pernah mendapatkan bantuan sembako sudah pasti cemburu kepada warga yang mendapatkan BLT dana desa. Karena warga yang mendapatkan bantuan sembako hanya mendapatkan sekali bantuan dibandingkan dengan warga yang mendapatkan BLT DD justru mendapatkan bantuan 3 kali tahapan. 

Baca : https://www.suaradewata.com/read/202005110011/pancoran-nyad-di-desa-punggul-diyakini-sembuhkan-penyakit-kulit.html

Salah satu warga di Banjar Tengah Desa Punggul yakni Gusti Ketut Karmana (65) saat ditemui dikediaman rumahnya mengaku mendapatkan bantuan sembako hanya satu kali, seperti beras, minyak, telur, daging ayam, mie dan sayur. Dirinya pun berharap agar nantinya mendapatkan bantuan kembali karena saat ini sudah tidak memungkinkan untuk bekerja karena sudah dalam kondisi sakit di pinggang dan kencing manis. 

"Berharap mendapatkan bantuan sembako lagi, karena mata pencarian sampun putus," ungkap Gusti Karmana kepada media suaradewata.com, Senin, (11/05/2020). 

Gusti Karmana yang dahulunya bekerja sebagai buruh tani yang kini hanya diam dirumah, berharap akan ada bantuan kembali. Karena bantuan sembako yang sudah diterimanya sejak 15 hari yang lalu akan diprediksi habis lagi 10 hari kedepan. Bila sembakonya habis untuk kebutuhan sehari-hari, maka dirinya akan berusaha meminta-minta dan berharap ada yang memberikan bantuan sembako. 

"Sembako nu biin bedik, biin 10 hari habis sampun, yen telah biin tiyang ngidih ngidih, ten ade penghasilan tetap, ade nak ngemang ngidih terima, sing keto sing ade ape," bebernya. 

Dirinya pun mengaku cemburu dengan warga yang sudah mendapatkan BLT DD, cemburu karena mendapatkan bantuan lebih dari satu kali. Sedangkan dirinya hanya mendapatkan bantuan sembako hanya satu kali saja.

"Ngudiang ten, cemburu tiyang, mampan tiyang gelem hanya nyageran bantuan to gen," ungkapnya. 

Sementara, Perbekel Desa Punggul Kecamatan Abiansemal, Kadek Sukarma saat dikonfirmasi terkait hal itu mengatakan untuk warga seperti itu perhatian dari Pemerintah tetap ada. Namun kalau terus-terusan kita menjamin kehidupannya hal itu tidak mungkin. Yang artinya kalau ada program bantuan pasti kita prioritaskan warga tersebut, tetapi tidak double bantuan untuk penerima bantuan.

Bila kita berbicara adil itu susah, karena bantuan sembako hanya sekali dan kapan ada bantuan kembali, belum diketahui dengan pasti. Sedangkan untuk BLT DD itu merupakan aturan dari pemerintah bahwa penerima BLT DD itu diberikan 3 kali bertahap sebesar Rp 600.000 tiap bulan per KK selama 3 bulan. Saat ada bantuan sembako, warga tersebut diprioritaskan karena kondisi beliau ada keluarga sakit. Setelah warga tersebut menerima bantuan sembako, baru ada rancangan BLT DD.

"Jadi Ndak mungkin kita double, beliau sembako dapat, BLT dapat, sedangkan yang lain ada yang perlu bantuan yang harus kita sasar," kata Kadek Sukarma.

Saat ditanya, apabila ada bantuan/aturan baru apa bisa diberikan lagi kepada yang bersangkutan? Kadek Sukarma menjawab bantuan tersebut bisa diberikan kepada warga tersebut, namun kita lihat mana yang lebih memerlukan bantuan, itu yang akan diberikan.

"Bisa, tetapi kita lihat dulu yang berhak menerima, kalau masih ada yang tercecer yang belum pernah disentuh itu kita utamakan dulu, nanti kalau sudah semua dapat yang layak dan berhak diberikan jika masih ada bantuan kita sasar kembali," jawabnya.ang/nop


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER