Sebelum Covid-19, Putri Koster Sudah Gencar Ajak Ibu Rumah Tangga Menanam Kebutuhan Pokok

  • 05 Mei 2020
  • 22:20 WITA
  • Denpasar
  • Dibaca: 1601 Pengunjung
suaradewata

Denpasar,suaradewata.com- Ny. Putri Koster kembali mensosialisasikan program HATINYA PKK dalam siaran Bali TV berjudul Perempuan Bali Bicara yang akan ditayangkan pada 11 Mei 2020 nanti. Dalam tayangan yang bertemakan Peran PKK dalam Menekan Dampak Penyebaran Virus Corona melalui HATINYA PKK, Ny. Putri Koster di Gedung Bali TV, Denpasar, Senin (4/5) menjelaskan bahwa sejak tahun 2019, PKK sudah gencar melakukan sosialisasi untuk memanfaatkan halaman pekarangan rumah masing-masing dengan tumbuhan pokok sehari-hari.

Ia juga menyatakan jika gerakan itu sudah konsisten dijalankan sejak setahun lalu, maka akan berguna saat pandemik ini. “Sekarang banyak saudara-saudara kita yang dirumahkan, bahkan ada yang kehilangan mata pencaharian. Jika dari tahun lalu masyarakat sudah konsisten memanfaatkan halaman pekarangan, sekarang harusnya sudah tidak kesulitan memenuhi pangan untuk keluarga,” jelasnya.

Apalagi menurutnya, sekarang masyarakat diharuskan untuk diam di rumah saja, jadi sudah semakin banyak waktu menata halaman dan mulai menanam tanaman yang berguna untuk kebutuhan sehari-hari. “Kita tidak bisa mengharapkan segala sesuatu secara instan. Kita sudah siapkan sejak tahun lalu. PKK Provinsi Bali sudah terjun ke 57 kecamatan di seluruh Bali untuk mengedukasi warga serta membagikan bibit gratis. Jika itu dilaksanakan secara konsisten maka saat ini sudah kelihatan hasilnya,” jelasnya.

Istri dari Wayan Koster ini lebih lanjut menambahkan, prinsip HATINYA PKK adalah membuat halaman selain bermanfaat juga indah dan asri, sehingga ia mengajak para ibu di Bali untuk kreatif memanfaatkan halaman pekarangan sendiri.

Lebih dari itu, Ny. Putri Koster juga mengajak masyarakat untuk mengambil hikmah dari pandemik Covid-19 dewasa ini. Menurutnya sekarang masyarakat juga bisa menyiapkan diri. “Kita tidak tahu apa yang akan terjadi ke depan, dengan menanam tumbuhan sayur dan bumbu dapur misalnya, kita sudah membantu menghemat keuangan keluarga,” jelasnya.

Sehingga saat sulit seperti ini, masyarakat hanya memikirkan makanan pokok saja, seperti beras yang bahkan dalam waktu dekat akan dibagikan oleh pemerintah. Mengenai makanan pokok masyarakat, yaitu beras, pendamping orang nomor satu di Bali itu juga mempunyai pandangan lain. Menurutnya sudah saatnya masyarakat Bali tidak tergantung pada beras sebagai pemenuhan karbohidrat.

Saat ini di Bali sedang panen jagung besar-besaran, itu bisa sebagai pengganti nasi. Bahkan menurutnya di Desa Sembiran tempat asal Gubernur Bali, masyarakatnya sudah terbiasa mengkonsumsi singkong sebagai makanan utama. Selain pentingnya kreatif memanfaatkan lahan di rumah, Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali ini juga mengajak masyarakat terutama ibu-ibu untuk menjadikan kreatifitas itu sebagai virus yang positif. “Jika kita berhasil mengubah halaman kita, kita ajak tetangga kiri kanan untuk melakukan hal yang sama, saya yakin tidak lama lagi pekarangan rumah masyarakat Bali menjadi hijau dan bermanfaat,” jelasnya.

Kreatifitas juga diperlukan dalam mengolah hasil kebun, seperti cabe jika berlimpah dan tidak bisa dijual jangan dibuang dulu, namun bisa dimanfaatkan sebagai cabai kering atau botolan yang bisa dikonsumsi nanti. Kemudian disaat pandemik seperti sekarang, Ny. Putri Koster juga menekankan pentingnya berbagi. “Jika ada Ibu-Ibu yang punya cabe secara berlimpah, boleh tengok lima tetangga kiri dan kanan, apakah mereka juga sudah punya, jika belum kita bisa berbagi ke mereka,” tambahnya seraya mengatakan tidak hanya cabai, namun juga bisa untuk sayur, bumbu bahkan beras.

Ny. Putri Koster juga menyadari bahwa saat ini adalah masa yang sulit untuk semua, pemerintah juga sudah sangat fokus menangani pandemik ini. Sehingga, ia mengajak masyarakat untuk tetap berkontribusi dengan mematuhi imbauan pemerintah dengan berdiam diri di rumah. “Mari kita diam di rumah dengan melakukan kegiatan yang bermanfaat juga,” tandasnya.awp/nop


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER