Di Buleleng, Seluruh PMI yang Datang Terhitung 30 Hari Terakhir Bakal di-Rapid Test

  • 21 April 2020
  • 20:25 WITA
  • Buleleng
  • Dibaca: 2101 Pengunjung
suaradewata

Buleleng, suaradewata.com - Ada trend baru mengenai Covid-19 atau dikenal dengan virus Corona, dimana para Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang telah selesai masa pantau atau sudah tiba di wilayah asal lebih dari 14 hari justru terapapar virus ini. Untuk itu, seluruh PMI yang datang ke Buleleng dalam 30 hari terakhir akan dilakukan rapid test.

Hal ini disampaikan langsung oleh Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Buleleng yang juga Sekda Buleleng, Gede Suyasa, pada Selasa (21/4/2020) siang. Menurut Suyasa, kebijakan ini diambil mengingat ada fenomena baru dimana para pasien yang positif beberapa diantaranya terpapar ketika diakhir masa pantau.

Pada hari ke 14, PMI memohon surat keterangan sehat, setelah dilakukan rapid test hasilnya positif. Ada beberapa pasien ataupun PMI mengalami hal yang sama. "Kami meminta untuk ditambah karantina mandiri ketika belum dirapid test. Kami harap seperti itu sampai puskesmas datang untuk melakukan rapid test. Tanpa itu tidak boleh kontak dengan orang lain dulu," kata Suyasa.

Pemkab Buleleng membeli tambahan rapid test antigen atau imun. Dengan ini diharapkan mampu untuk mempercepat mengetahui kondisi di masing-masing PMI. Sehingga lebih awal mendeteksi. Termasuk melakukan rapid test terhadap PMI yang datang sampai 30 hari terakhir, kecuali yang datang lebih dari 30 hari atau satu bulan.

"Ternyata ada yang mengalami gejala ketika usia tinggal di Buleleng lebih dari 16 hari. Oleh karena itu, semua akan di rapid test. PMI yang masa tinggal di Buleleng 30 hari terakhir sampai dengan datang yang sekarang. Tentunya yang datang sekarang, 14 hari setelahnya ditest," tandas Suyasa.

Sementara data perkembangan penanganan Covid-19 di Buleleng menunjukkan bahwa pasien positif secara kumulatif berjumlah sembilan orang. Pasien positif yang sedang dirawat di Buleleng sebanyak lima orang dimana ada tambahan dua orang dari sebelumnya. Namun, yang sembuh bertambah juga satu orang menjadi empat orang.

Selain itu, pasien positif yang dirawat di Denpasar sebanyak enam orang dan dua Pasien Dalam Pengawasan (PDP) juga dirawat di Denpasar. Saat ini, tidak ada PDP yang dirawat di Buleleng. Orang Dalam Pengawasan (ODP) di Buleleng secara kumulatif berjumlah 85 orang dimana ODP masih dipantau sebanyak tiga orang dan 82 orang sudah selesai masa pantau.

Untuk Orang Tanpa Gejala (OTG) di Buleleng secara kumulatif berjumlah 250 orang dimana OTG yang sudah selesai masa pantau sebanyak 164 orang, OTG karantina mandiri sebanyak 80 orang, OTG yang dikarantina di SPN Singaraja sebanyak empat orang dan OTG yang dikarantina di RS Pratama Giri Emas sebanyak dua orang. rik/nop


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER