Pasca Bom Surabaya, Polsek Tabanan Tingkatkan Razia Duktang

  • 16 Mei 2018
  • 00:00 WITA
  • Tabanan
  • Dibaca: 3403 Pengunjung
suaradewata

Tabanan, suaradewata.com - Dalam rangka mencegah paham radikalisme dan terorisme, personel Polsek Tabanan melaksanakan giat pendataan duktang (penduduk pendatang) pada Selasa (15/5/2018) mulai pukul 19.00 wita sampai dengan jam 21.30 wita.

Kegiatan giat pendataan duktang tersebut dilaksanakan untuk mengantisipasi adanya penduduk ilegal serta mengantisipasi masuknya teroris dan terjadinya tindak pidana kriminalitas menjelang hari raya di wilayah hukum Polrez Tabanan.

Kapolsek Tabanan Kompol I Gede Made Surya Atmaja, S.Sos yang memimpin langsung pelaksanaan pedataan Duktang mengungkapkan bahwa giat duktang yang dilakukan melibatkan 30 personil Polsek Tabanan dan didukung oleh Babinsa, Lonmas, Pecalang dan Aparat Desa yang terbagi menjadi  tiga tim dengan sasaran  rumah kost atau kontrakan yang berada di wilayah Desa Delod Peken, Dauh Peken dan Bongan.

"Tujuan razia penduduk pendatang ini, selain untuk mendatakan dan memeriksa administrasi kependudukan,   juga untuk mengantisipasi masuknya teroris pasca ledakan bom di Surabaya dan juga untuk mengantisipasi terjadinya tindak kriminalitas menjelang bulan suci ramadhan, hari raya Galungan dan Kuningan serta hari Raya Idul Fitri," tegasnya.

Dirinya berharap masyarakat dapat mendukung tindakan kepolisian yang dilakukan oleh Polsek Tabanan untuk melawan teroris atau tindak kriminal lainnya  yang sangat meresahkan masyarakat, yakni dengan meningkatkan kewaspadaan dan segera melaporkan apabila menemukan orang - orang atau aktivitas yang mencurigakan dilingkungan sekitar tempat tinggalnya dan mengaktifkan kembali siskamling.

Dan dari hasil giat tersebut, petugas berhasil  mengamankan sedikitnya  10 orang lantaran tidak memiliki dokumen kependudukan lengkap, dengan rincian di Desa Dauh  Peken dilakukan pemeriksaan sebangak 160 orang, dimana identitas lengkap sebanhaj 158 orang dan identitas tidak lengkap 2 orang.

Kemudian di Desa Delod Peken, dilakukan pemeriksaan terhadap 131 orang, dimana identitas lengkap 123 orang, dan dentitas tidak lengkap 8 orang. Serta di Desa Bongan diperiksa 49 orang dimana identitas lengkap 49 orang dan identitas tidak lengkap nihil.

"Selanjutnya kepada warga yang tidak lengkap dokumennya atau tanpa identitas diserahkan ke kantor desa untuk membuat surat keterangan lapor diri atau melengkapi  administrasi kependudukan," lanjutnya.

Dan selama kegiatan berlangsung tidak ditemukan orang atau barang - barang yang mencurigakan.ayu/aga


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER