Mari Belajar Mengolah Sampah Menjadi Listrik

  • 19 Juli 2017
  • 00:00 WITA
  • Klungkung
  • Dibaca: 3228 Pengunjung
suaradewata.com

Klungkung, suaradewata.com - Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta mempunyai komitmen tinggi dalam mengatasi masalah sampah. Berbagai langkah pun diupayakan untuk mengatasi permasalahan sampah yang ada di Kabupaten Klungkung.

Seperti yang dilakukan disela-sela agenda dinasnya di Jakarta, Selasa (18/7/2017). Bupati asal Ceningan ini belajar mengolah sampah menjadi tenaga listrik di Sekolah Tinggi Teknik Yayasan Pendidikan dan Kesejahteraan PLN (STT-PLN) Jakarta. Kedatangannya di perguruan tinggi kelistrikan ini diterima Ketua STT PLN, Yadi Supriadi Legino bersama pengurus sekolah lainnya. STT PLN Jakarta merupakan perguruan tinggi yang didirikan sebagai upaya memenuhi tuntutan akan tenaga-tenaga ahli yang terdidik, terampil dan profesional di bidang ketenagalistrikan.

Disekolah ini berbagai inovasi dilakukan. Selain memanfaatkan tenaga surya dan angin sebagai penghasil listrik, satu terobosan ramah lingkungan yang dilakukan adalah memanfaatkan sampah untuk penghasil listrik sebagai energi terbarukan.

Dengan jiwa entrepreneurnya, Bupati Suwirta menanyakan secara detail terkait teknik dan sistem pengolahan sampah menjadi listrik yang dilakukan oleh STT-PLN, Jakarta. Oleh pengurus sekolah, Bupati Suwirta mendapat penjelasan satu persatu proses pengolahan sampah hingga menghasilkan tenaga listrik. Selain dimanfaatkan menjadi penghasil daya listrik, sampah yang telah diolah menjadi briket ini juga digunakan sebagai bahan bakar untuk memasak.

Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta menilai program ini sangat baik. Ini terlihat dari teknik yang dilakukan, dimana semua jenis sampah dapat diolah dan mempunyai manfaat. Selain itu, sampah yang sudah diolah menjadi briket juga mempunyai nilai ekonomis. "Selain menghasilkan listrik sampah yang sudah diolah juga mempunyai nilai ekonomis," sebutnya.

Sistem pengolahan sampah seperti ini diharapkan bisa diterapkan di Klungkung, khususnya di tiap TPST masing-masing Desa.  Tujuannya adalah untuk mengurangi volume sampah ke TPA dan meminimalisir lalu lalang truk pengangkut sampah. Menurut Bupati, dengan menggandeng corporate social responsibility (CSR) dari PLN, sistem pengolahan sampah menjadi penghasil daya listrik ini terlebih dahulu akan dicoba dalam skala kecil. "Kita akan coba terlebih dahulu dalam skala kecil," ujar Suwirta.

Dia berharap dengan sistem pengolahan sampah menjadi listrik sebagai energi terbarukan ini akan menggugah dan menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kebersihan lingkungan.

Tidak cukup hanya mendapat penjelasan dibalik meja, Bupati Suwirta juga melihat lebih dekat proses pengolahan sampah ini. Bersama mahasiswa STT-PLN, Bupati belajar mengolah sampah menjadi tenaga listrik sebagai energi terbarukan.jul/aga


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER