Dramatis, 2 Korban Tewas Beserta Bangkai Mobil Akhirnya Berhasil Dievakuasi Dari Dasar Danau Batur

  • 19 Juli 2017
  • 00:00 WITA
  • Bangli
  • Dibaca: 3821 Pengunjung
suaradewata.com

Banglisuaradewata.com – Meski melalui proses yang a lot dan dramatis, upaya tim SAR Gabungan melakukan pencarian lanjutan terhadap dua korban yang sebelumnya terjebak dalam mobil Suzuki APV warna silver yang terperosok dan tenggelam ke dasar Danau Batur, Kintamani, akhirnya membuah hasil, Selasa (18/07/2017).  Penemuan kedua korban tersebut, berlangsung bertahap.  Pencarian yang melibatkan tim gabungan terdiri dari Basarnas, BPBD Bangli, Personil Sar Polda Bali, Sat Polair Polres Bangli, TNI, serta ratusan warga sekitar mulai dilakukan sejak pukul 07.00 wita. Awalnya, tim melakukan orientasi medan untuk memastikan titik tenggelamnya mobil nas tersebut.

Berselang beberapa jam, tim penyelam dari Basarnas Bali dibantu para nelayan setempat berhasil menemukan posisi mobil APV naas tersebut diperkirakan berada di kedalaman sekitar 18 meter. Proses pencarian terbilang sangat sulit dilakukan, lantaran kondisi didasar danau gelap gulita dengan jarak hampir nol persen. Hingga akhirnya, sekitar pukul 10.15 wita,

korban atas nama Rita Ningsih (50) berhasil dievakuasi oleh tim penyelam. Korban ditemukan masih terperangkap dalam mobil dan selanjutnya jenazah korban lansung dievakuasi melalui jalur penyebarangan danau menuju Dermaga Kedisan sebelum akhirnya dirujuk ke RSU Bangli.

Setelah penemuan korban pertama, proses evakuasi sempat dihentikan, untuk pengisian tabung oksigen tim dan baru sekitar pukul 12.30 Wita upaya evakuasi dilanjutkan. Hanya saja, kondisi saat itu dikedalaman danau semakin gelap, sehingga semakin menyulitkan tim penyelam untuk mengevakuasi korban terakhir, yakni Muksin Mardona (30), sopir mobil APV tersebut dari tiga korban yang sebelumnya dinyatakan meninggal dunia.

Oleh karena itu berkat saran dan bantuan masyarakat, diputuskan evakuasi dilakukan dengan cara tradisional menderek langsung mobil tersebut dengan tali yang ditarik dengan tenaga manual dari atas sejumlah perahu masyarakat. Hanya saja, untuk pemasangan tali ke mobil tersebut, tim penyelam harus beberapa kali naik turun. Penyebabnya karena kondisi dasar danau yang gelap gulita. Dengan usaha yang keras, pemasangan tali berhasil dilakukan. Namun saat ditarik sempat putus sehingga memaksa kembali tim penyelam memasang tali lebih banyak lagi. Tim bersama ratusan warga bahu membahu membagi diri, sebagian di danau, sebagian menarik tali dari darat. Hingga akhirnya, setelah berjam-jam berjuang, sekitar pukul 17.35 wita, mobil naas tersebut berhasil diderek hingga ketepian danau.

Posisi jazad korban saat ditemukan, terperangkap di bagian belakang mobil APV nomor polisi DK 712 YB itu dan langsung dimasukan ke kantong jenasah, selanjutnya dibawa ke RSU Bangli, melalui Dermaga Kedisan. Saat itu, proses pencarian langsung dipantau Kapolres Bangli AKPB AA Ngurah Ade Anom Panji, serta Dirlantas Polda Bali Kombes AA Made Sudana. Kombes Agung Sudana. “Evakuasi ini berhasil kita lakukan, berkat usaha dan kerja keras kita semua. Terutama pada masyarakat desa Terunyan, saya ucapkan banyak terimakasih,” ungkap Kapolres AKBP. Anom Panji.

Tindak lanjut dari kasus ini, pihaknya mengaku masih akan melakukan kajian untuk penyebab pasti kecelakaan tersebut. Meski demikian, sesuai hasil koordinasi dengan Bupati Bangli I Made Gianyar yang saat itu juga sempat datang ke lokasi, disampaikan, sejatinya jalur darat menuju desa Terunyan bukan untuk angkutan pariwisata. “Jalur darat ini diperuntukkan untuk masyarakat. Bukan untuk jalur pariwisata. Untuk lebih amannya, jalur pariwisata sudah disiapkan penyebarangan dari Dermaga Kedisan menuju kuburan desa Terunyan,” ungkapnya. Atas persoalan tersebut, pasca kejadian ini pihaknya masih akan melakukan koordinasi dengan dinas terkait untuk menutup jalur tersebut sebagai jalur wisatawan. “Plang larangan sebagaia jalur untuk wisawatan nantinya akan dipasang di timur Dermaga Kedisan,” pungkasnya.ard/dev


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER