Giliran KMP Agung Samudra XVIII Kandas 13 Jam

  • 04 Juni 2017
  • 00:00 WITA
  • Jembrana
  • Dibaca: 4454 Pengunjung
suaradewata.com

Jembrana, suaradewata.com - Cuaca yang tidak bisa diprediksi di Selat Bali kembali memakan korban. Pasalnya, setelah Kapal Motor Penumpang (KMP) Prathita IV dan KMP Karya Maritin III kandas, kini giliran KMP Agung Samudra XVIII yang kandas setelah dihempas angin kencang dan gelombang tinggi di pelabuhan Gilimanuk. 

Dari informasi, minggu (4/6) KMP Agung Samudra XVIII kandas saat baru keluar dari pelabuhan Gilimanuk dinahkodai Suwoko dengan mengangkut 18 orang penumpang, muatan 2 truk tronton, 1 truk besar, 4 truk sedang, 3 mobil pribadi, dan 1 sepeda motor secara tiba-tiba dihempas angin kencang dan gelombang tinggi sehingga kandas di perairan dangkal sekitar 300 meter dari Dermaga LCM Pelabuhan Gilimanuk. Saat kandas KMP tersebut berulangkali berusaha melakukan olah gerak namun selalu gagal dan tetap nyangkut di perairan dangkal. Sehingga, sekitar pukul 18.30 wita, para penumpang KMP tersebut divakuasi oleh otoritas pelabuhan dengan melibatkan Tim SAR gabungan TNI dan Polri. Sementara, para ABK kapal dan nahkoda tetap berada di kapal. Akhirnya kapal tersebut baru bisa dievakuasi pada Minggu (4/6) dengan menggunakan Tug Boat yang didatangkan dari pelabuhan Ketapang sekitar pukul 05.50 wita. 

Kepala Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Kelas III Gilimanuk, I Made Astika saat dikonfirmasi, membenarkan dengan adanya kapal kandas tersebut. Tadi sudah dievakuasi dengan tug boat. Saat ini kapal tersebut sudah sandar di Dermaga LCM Pelabuhan Gilimanuk. Saat kapal sandar langsung melakukan bongkar muatan. Muatanya itu dipindahkan ke KMP Karya Maritim II untuk melanjutkan perjalanan ke Ketapang,” katanya. 

Saat ini KMP tersebut masih diperiksa, jika nantinya tidak ada kerusakan baru kapal itu nanti diberikan ijin untuk berlayar. “Untuk keselamatan berlayar, kami sudah mengubungi seluruh pemilik kapal dan nahkodanya untuk memperhatikan cuaca dan keselamatan berlayar. Dengan harapan, seluruh pemilik kapal dan yang mengoperasikan untuk mematuhi seluruh ketentuan. karena cuaca di selat bali ini bisa berubah setiap saat,” Jelasn Astika. dep/ari


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER