Demokrat Merapat ke SURYA, KBM Terancam Pecah

  • 31 Agustus 2016
  • 00:00 WITA
  • Buleleng
  • Dibaca: 4315 Pengunjung
suaradewata

Buleleng, suaradewata.com – Harapan menjalin Koalisi Buleleng Mandara (KBM) sepertinya bukan lagi "bagai telur diujung tanduk". Selain Gerindra yang tidak memberikan kejelasan, muncul Instruksi tertulis Ketua DPD Partai Demokrat Bali kepada Ketua DPC PD Buleleng untuk memberikan dukungan ke pasangan Dewa Nyoman Sukrawan – Gede Dharma Wijaya atau yang dikenal paket SURYA, Rabu (31/8/2016).

Surya pun tampak akan melewati jalur shortcut untuk lolos dan menjadi peserta Pilkada Buleleng dari jalur perseorangan. Pasalnya, Pasalnya, surat DPD PD Bali tertanggal 25 Agustus 2016 itu juga tegas memerintahkan kepada seluruh jajaran partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono itu untuk mengawal proses verifikasi administrasi maupun faktual.

Perintah pun bukan hanya sekedar mengawal tahapan verifikasi, melainkan tegas disebutkan termasuk pengumpulan KTP sebagai syarat mutlak maju ke Pilkada Buleleng melalui jalur perseorangan.

Berdasarkan surat yang ditanda tangani Ketua DPD PD Bali, I Made Mudarta, dan Sekertarisnya yakni Wayan Adnyana, instruksi tersebut berdasarkan perintah dari Ketua Badan Pembina Organisasi Keanggotaan dan Kaderisasi (BPOKK) DPP Partai Demokrat yang disampaikan secara lisan.

Surat instruksi yang bersifat rahasia itu pun akhirnya muncul ke publik dan membuat heboh dunia sosial media facebook. Bahkan, dinamika dukungan atas surat instruksi tersebut bermunculan pada dinding pemilik akun Suardana Gbs yang merupakan Dewan Pembina LSM Forum Peduli Masyarakat Kecil (FPMK).

Surat instruksi DPD PD Bali itu pun menguatkan keterangan Dharma Wijaya ketika mendaftarkan dukungan KTP bersama Sukrawan di KPU Buleleng. Yang dalam keterangannya kepada sejumlah awak media menyatakan kedatangannya ke KPU Buleleng bukan hanya bersama tim SURYA melainkan diantar oleh kader-kader partai Demokrat Buleleng.

Kondisi tersebut pun sepertinya mempersulit posisi Ketua DPC PD Buleleng, Luh Gede Heryani, yang sempat mendapat perlawanan dari sejumlah kader atas tergabungnya dalam KBM.

Ironisnya, srikandi DPC PD Buleleng yang akrab disapa Luh De ini sulit dikonfirmasi terkait dengan instruksi yang kini malah menjauhkan Demokrat Buleleng dengan KBM. Luh De pun tidak mengangkat saluran telepon selulernya setelah berulang kali dikonfirmasi melalui nomor kontak pribadinya. adi/hai

 


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER