Sinyen Pimpin Golkar Buleleng, Ariadi Diusung Maju Pilkada 2017

  • 30 Juni 2016
  • 00:00 WITA
  • Buleleng
  • Dibaca: 4756 Pengunjung
suaradewata

Buleleng, suaradewata.com – Rapat Musyawarah Daerah (Musda) Partai Golkar Buleleng yang sempat memanas, Kamis (30/6), akhirnya memenangkan Putu Sinyen sebagai pengganti Nyoman Sugawa Kori sebagai Ketua DPD II. Keputusan tersebut muncul setelah dukungan yang diberikan oleh seluruh organisasi sayap serta dua Pengurus Kecamatan (PK) kepada Gede Ariadi yang dinilai prematur.

Kekisruhan diawal pun muncul dari antara Nyoman Sugawa Kori selaku Ketua DPD II Golkar Buleleng demisioner dengan kader peserta Musda. Debat kusir yang nyaris diwarnai adu fisik pun terjadi dihadapan Gusti Putu Wijaya sebagai Pimpinan Sidang dalam Musda Golkar Buleleng.

Sugawa dinilai telah mendikte pimpinan sidang terkait usulannya untuk melakukan verifikasi nama dukungan dari PK yang hadir dan menggunakan hak suara dalam Musda tersebut.

Sehingga, usulan untuk melakukan verifikasi terhadap nama-nama pengurus di tingkat kecamatan pun berujung debat kusir yang akhirnya berhasil didamaikan. Namun sebelum perdebatan Sugawa Kori, percikan emosi pun muncul dari anggota organisasi sayap yakni ormas Musyawarah Kekeluargaan dan Gotong Royong (MKGR) yang merupakan kubu Ida Gede Komang Kresna Budi sebagai pendukung salah satu calon yakni Gede Ariadi.

Aksi protes yang muncul akibat kehadiran Ida Bagus Putu Adi Jonika sebagai wakili organisasi sayap Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) Buleleng yang dinilai tidak memiliki hak suara dalam Musda tersebut.

Pasalnya, dari nama dua calon Ketua Golkar Buleleng yang muncul yakni Putu Sinyen dan Gede Ariadi yang tak lain merupakan putra kandung Putu Bagiada mantan Bupati Buleleng, suara Jonika menjadikan faksi suara berimbang antar kedua kubu yang bertarung dalam Musda Golkar Buleleng itu.

Keberadaan 7 PK pendukung Putu Sinyen kemudian mendapat lawan seimbang dengan suara dukungan untuk Ariadi. 7 PK pendukung Sinyen masing-masing asal Kecamatan Tejakula, Kecamatan Sukasada, Kecamatan Seririt, Kecamatan Sawan, Kecamatan Gerokgak, Kecamatan Busungbiu, dan Kecamatan Kubutambahan,

Sedangkan dua PK lain yakni Kecamatan Buleleng dan Kecamatan Banjar serta organisasi sayap seperti MKGR, SOKSI, dan lainnya memendatkan suara dukungan kepada Gede Ariadi sebagai calon ketua Golkar Buleleng.

Terlebih, 7 PK pendukung calon lain yakni Putu Sinyen pun sempat sempat menyampaikan tanggapan serta pernyataan sikap yang nadanya menolak Ariadi untuk menjadi calon Ketua DPD II Golkar Buleleng.

Seperti yang disampaikan Gede Ratep Wisnawa asal PK Busungbiu yang suara mewakili enam PK lain dengan tegas menyatakan sikap kemunculan Ariadi merupakan sebuah eforbia Pilkada Buleleng 2017 yang menghalalkan segala cara dan mengancam eksistensi Golkar Buleleng.

Bukan hanya itu, tudingan terkait indikasi pelaksanaan Musda yang dinilai oleh 7 PK pendukung Sinyen telah melampaui mekanisme. Pelaksanaan dan pembentukan kepanitiaan Musda Golkar Buleleng disebut tidak pernah dibahas sebelumnya bersama ketujuh PK pendukung Sinyen.

Sidang penentuan Ketua Golkar Buleleng sempat tersendat dan pimpinan sidang yakni Gusti Putu Wijaya kemudian memberikan waktu musyawarah antara kedua calon agar melakukan konsolidasi.

Yang akhirnya mengeluarkan keputusan Sinyen terpilih menjadi Ketua DPD II Golkar Buleleng didampingi Gede Ariadi sebagai Ketua Harian pengganti Ketut Susila Umbara. Namun, dalam Musda tersebut pun disepakati Ariadi akan maju sebagai wakil Partai Golkar Buleleng dalam tarung Pilkada 2017 di Bali Utara.adi


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER