Musda Partai Golkar Gianyar, Dauh Terpilih Secara Aklamasi

  • 20 Juni 2016
  • 00:00 WITA
  • Gianyar
  • Dibaca: 4252 Pengunjung
suaradewata
Gianyar, suaradewata.com – Dauh Wijana akhirnya terpilih kembali menjadi Ketua DPD II Partai Golkar Gianyar dalam Musda Partai Golkar Kabupaten Gianyar, Minggu (19/6). Dauh terpilih secara aklamasi mengalahkan Cok Wisnu dalam pertarungan head to head setelah suasana rapat pleno pemilihan sempat menegangkan.
 
Ir. Wayan Dauh Wijana, untuk kedua kalinya terpilih menjadi ketua DPD II Partai Golkar Gianyar dalam Musyawarah Daerah Partai Golkar yang di buka oleh Ketua DPD I Partai Golkar Bali I Ketut Sudikerta. Sejatinya, Dauh Wijana akan bertarung head to head dengan Cokorda Wisnu Parta tetapi akhirnya terpilih secara aklamasi yang disampaikan langsung saat rapat pleno oleh Sudikerta. Suasana rapat sempat bersitegang antara pengurus kecamatan (PK) dengan ormas Golkar (SOKSI, MKGR) yang memiliki dualisme kepengurusan dan sama-sama memegang mandat yang katanya resmi. Namun Dauh yang memperoleh dukungan suara dari 5 PK yang ada yakni PK Ubud, PK Gianyar, PK Tampaksiring, PK Tegallalang dan PK Payangan akhirnya dengan mulus melenggan menjadi ketua setelah Sudikerta melakukan pertemuan tertutup dengan seluruh Ketua PK dan ormas Golkar. Sedangkan Cokorda Wisnu Parta ditempatkan di posisi sekretaris DPD.
 
Ketua DPD I Golkar Bali Ketut Sudikerta setelah mengumumkan terpilihnya Dauh Wijana secara gamblang mengatakan, ketua terpilih akan mendapat tugas berat ke depannya, yakni memenangkan paket Golkar dalam Pilgub Bali dan mendukung calon bupati dari Puri Ubud (Cok Wah) serta memenangkannya juga. “Golkar Gianyar harus bisa meraih simpati dan dukungan suara masyarakat untuk memenangkan paket diusung” jelas Sudikerta.
 
Sementara itu tentang keputusan terpilihnya kembali Dauh Wijana menjadi ketua DPD Golkar Gianyar, ia mengatakan keputusan yang diambil karena sudah terjadi kesepakatan dalam Musda, maka Dauh Wijana sebagai ketua dan Cok Wisnu menjadi sekretaris. Jika tidak ada kesepakatan maka dilakukan voting one man one vote. “Jika dalam pilkada nanti paket yang diusung Golkar kalah, tentu ada sanksi tegas. Tetapi tergantung dari tingkat kesalahannya” tegas Wagub Bali ini. gus

TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER