Satu Putus Sekolah, Tiga Siswa Sakit Kerjakan UN Di Rumah Dan RS

  • 09 Mei 2016
  • 00:00 WITA
  • Buleleng
  • Dibaca: 4086 Pengunjung
suaradewata.com

Bangli, suaradewata.com Hari pertama pelaksanaan Ujian Nasional (UN) tingkat SMP di Bangli, Senin (09/05/2016), satu orang siswa tercatat absen karena putus sekolah. Selain itu, tiga peserta terpaksa mengerjakan soal UN masing-masing di rumah sakit dan di rumahnya karena kondisi kesehatannya. Meski demikian, secara umum UN berjalan aman dan terkendali. 

Sesuai hasil laporan yang diterima Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Bangli, dari total 3.546  siswa peserta UN tahun 2016, satu orang peserta absen, karena putus sekolah atas nama Ni Jero Ciri Suci siswa SMPN 6 Kintamani. Selain itu, tiga peserta lainnya juga tidak hadir ke sekolah untuk mengikuti UN karena sakit. Yakni Ni Putu Juliantari siswi SMPN 1 Kintamani, baru selesai menjalani operasi kanker dan tangan kirinya diamputasi. Karena kondisinya itu, yang bersangkutan terpaksa mengerjakan soal UN di rumahnya di banjar Sukarma Desa. 

Sementara dua siswa lainnya, Ni Made Lestayani siswi SMP 2 Bangli, dan Ni Nyoman Carma siswi SMP Satap 3 Kintamani karena terjangkit sakit demam berdarah, terpaksa mengerjakan UN di ruang observasi UGD RSU Bangli dan di sebuah klinik di Tianyar, Karangasem. Kepala Dinas Pedidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Bangli Nyoman Suteja mengakui hari pertama UN tingkat SMP di Bangli, ada empat siswa yang absen ke sekolah karena putus sekolah dan sakit. “Tiga peserta UN yang sakit, mengerjakan soal UN dari rumah sakit dan di rumahnya,” jelasnya.  Meski demikian, diakui, dari hasil pemantauan langsung ke beberapa sekolah, disampaikan, secara umum pelaksanaan UN berjalan dengan lancar. “Kerusakan dan kekurangan naskah soal ujian tidak ada. Secara umum pelaksanaan UN di hari pertama ini berjalan bagus dan lancar,” jelasnya. Selain itu, diakui kehadiran para pengawas juga cukup tepat waktu. 

Dikatakan Suteja, dalam pelaksanaan UN ini pihaknya meminta kepada seluruh sekolah untuk melaksanakan UN dengan berintegritas. Ditekankan, seluruh sekolah bisa mengutamakan kejujuran. Untuk menghindari adanya temuan siswa maupun pengawas yang melakukan pelanggaran dengan membawa HP ke dalam ruangan, Suteja mengatakan pihaknya sudah meminta masing-masing melakukan upaya antisipasi. “Kita sudah minta sekolah buat skema. Pada saat masuk ke ruangan ujian, siswa dan pengawas diminta HPnya untuk dititipkan. Saya berharap dalam ujian kali ini tidak ada lagi temuan-temuan pelanggaran,” tegasnya. 

Sementara itu, Wakil Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta saat melakukan pemantauan pelaksanaan UN meyampaikan meski kelulusan siswa kini sebagian besar merupakan kewenangan dari sekolah bersangkutan, tetap diharapkan para siswa serius mengikuti pelaksaan UN. Sebab, hal itu untuk menentukan jurusan dan bidang-bidang yang akan di ambil pada saat melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. “Pengamatan saya sejauh ini pelaksanaan UN sudah berlangsung tertib dan lancar. Hasil UN kali ini, saya harapkan bisa ditingkatkan karena akan menjadi mencerminkan peningkatan kwalitas pendidikan di Kabupaten Bangli” jelasnya. ard


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER