Survei SMRC, Sudirta - Sumatri Bersaing Ketat

  • 18 Juni 2015
  • 00:00 WITA
  • Denpasar
  • Dibaca: 3841 Pengunjung

Denpasar, suaradewata.com - Nama Wayan Sudirta dan IGA Mas Sumatri, bersaing ketat dalam perebutan rekomendasi PDIP untuk Pilkada Karangasem, 9 Desember 2015. Ini jika merujuk hasil survei Syaiful Mujani Research Center (SMRC), selama Juni 2015.


Hasil survei ini, sebagaimana dibeberkan KORdEM Bali kepada wartawan di Denpasar, Kamis (18/6). Menurut Penasehat KORdEM Putu Wirata Dwikora, dari seluruh bakal calon bupati Karangasem dari PDIP, yang paling bersaing ketat sesuai hasil survei adalah Sudirta dan Mas Sumatri.
Dalam survei itu misalnya, nama Sudirta selalu mengungguli kandidat lain, termasuk Made Sukerana, Gde Dana, Ngurah Agung, Made Sumiati. Hanya saja, ada nama Mas Sumatri yang menempel ketat Sudirta dalam hasil survei tersebut.

"Sudirta selalu unggul, baik dalam survei tunggal maupun ditandemkan dengan bakal calon wakil bupati. Siapapun mendampinginya sebagai bakal calon wakil bupati, Sudirta selalu hasil surveinya tertinggi,” kata Wirata Dwikora.

SMRC, menurut dia, merupakan lembaga survei berpengalaman yang dipercaya dan dipakai oleh beberapa partai politik maupun kandidat kepala daerah di Indonesia. Untuk survei di Karangasem, sejumlah metode diterapkan untuk mengetahui seperti apa respon masyarakat terhadap para bakal calon bupati dan wakil bupati pada Pilkada, 9 Desember nanti.

Dalam pertanyaan terbuka, siapa bupati Karangasem pilihan rakyat, Sudirta membukukan dukungan 15,4 persen. Di belakangnya, ada nama Mas Sumatri yang menempel ketat dengan 13,9 persen. Adapun Made Sukerana (wakil bupati Karangasem, red) 6,3 persen, Gde Dana (ketua DPC PDIP Karangasem, red) hanya 0,5 persen, dan kandidat lain memperoleh kurang dari 0,5 persen.

Terhadap pertanyaan tertutup dengan sodoran 3 nama, Wayan Sudirta tetap meraih suara tertinggi dengan 27,1 persen. Namun lagi-lagi, Mas Sumatri menempel ketat raihan Sudirta dengan membukukan angka 25,6 persen. Sedangkan Gde Dana hanya kebagian 1,5 persen.

"Begitu juga bila hanya dua nama, Sudirta memperoleh 35,1 persen dan Gde Dana 2,9 persen. Selebihnya masih belum menentukan pilihan," papar Wirata Dwikora.
 
Lalu, bagaimana kalau kandidatnya berpasangan? Sudirta, ternyata selalu unggul dengan siapapun ia dipasangkan. Terlepas dari afiliasi partai, bila Sudirta dipasangkan dengan Mas Sumatri atau Made Sukerana, rakyat memberikan suara sangat tinggi.

"Dalam survei berpasangan, paket Sudirta-Gde Dana meraih 25,1 persen suara. Mereka dikuntit paket Mas Sumatri-Arta Dipa dengan 24,6 persen. Sementara pasangan Sukerana-Kisit mendapatkan 17,8 persen," jelas Wirata Dwikora.

Seandainya komposisi paket diubah, suara pemilih adalah Sudirta-Ngurah Agung 26,1 persen, Mas Sumatri-Arta Dipa 24,1 persen, Sukerana-Kisit 18,0 persen. "Bila dipasangkan dengan Sukerana, perolehan Sudirta-Sukerana 32,7 persen, unggul atas Mas Sumatri-Arta Dipa 24,9 persen dan Gde Dana-Ngurah Agung 1,7 persen," tuturnya.

Selanjutnya bila paketnya Mas Sumatri, maka Sudirta-Mas Sumatri memperoleh 42,9 persen, unggul terhadap Sukerana-Kisit 17,9 persen, dan Gde Dana-Ngurah Agung 2,0 persen. Bila paket Sudirta-Arta Dipa maka tetap unggul dengan angka 33,2 persen atas pasangan Sukerana-Kisit 18,8 persen dan Gde Dana-Ngurah Agung 2,2 persen. san


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER