Partai Golkar Kubu AL Siap Dibubarkan

  • 09 Juni 2015
  • 00:00 WITA
  • Denpasar
  • Dibaca: 2315 Pengunjung

Denpasar, suaradewata.com - Pengurus Partai Golkar kubu Agung Laksono (AL), mengaku siap untuk dibubarkan. Syaratnya, dalam putusan hukum yang bersifat final dan mengikat, kubu Aburizal Bakrie (ARB) dinyatakan menang di pengadilan.


Demikian ditegaskan Plt Sekretaris DPD Partai Golkar Bali kubu AL, Dewa Nida, di Denpasar, Selasa (9/6). "Kalau sudah ada putusan final dan menyatakan pengurus kubu ARB yang menang, maka kita siap dibubarkan. Sebaliknya kalau kami yang menang, maka mereka juga harus bubar," ujarnya.

Dewa Nida menyampaikan hal tersebut, saat dikonfirmasi terkait rencana pihaknya melaporkan pengurus Partai Golkar Bali kubu ARB ke Polda Bali. Laporan tersebut terkait dugaan perusakan atribut partai serta baliho saat Musda DPD Partai Golkar tingkat kabupaten dan kota seluruh Bali, 2 Juni lalu.

Dikatakan, sesungguhnya pihaknya sudah siap untuk melaporkan kasus tersebut. Hanya saja, Ketua DPD Partai Golkar Bali kubu ARB, Ketut Sudikerta, sempat menelepon dan siap membicarakan hal ini dengan Ketua DPD Partai Golkar Bali kubu AL, Gede Sumarjaya Linggih (Demer).

"Tetapi beberapa kali dijanjikan untuk bertemu, malah Sudikerta ingkari janjinya. Padahal kami juga ingin, agar kekisruhan di internal partai ini tak terus-terusan meruncing," jelas Dewa Nida.

Terakhir, Sudikerta berjanji untuk menemui Demer dan jajaran pengurus, Selasa (9/6) siang. Sayang hingga sore harinya ditunggu, Sudikerta tidak kunjung memenuhi janjinya untuk bertemu. Kondisi ini membuat Dewa Nida, kecewa.

"Saya tidak mengerti, apa sesungguhnya yang diinginkan Sudikerta. Kita sudah sangat siap untuk duduk bersama, tetapi malah tidak datang. Jangan datang, menghubungi kami juga tidak," tandasnya.

Dewa Nida pun mempertanyakan, siapa sesungguhnya yang berkomitmen besar agar Partai Golkar tetap bersatu. Sebab untuk kubu AL, kata dia, sudah punya itikad baik untuk menunda laporan ke Polda Bali dan bahkan siap berdialog dengan Sudikerta.

Selain itu, imbuhnya, apa yang dilakukan kubu AL dengan menggelar Musda, sesungguhnya tidak bermaksud untuk mengklaim sebagai pengurus yang sah. Musda dilakukan, kata dia, sebagai bentuk persiapan apabila pengadilan kelak memutuskan kubu AL sebagai pengurus yang sah.

"Kita hanya bersiap diri. Tidak ada maksud apa-apa. Toh kalau dalam keputusan hukum yang inkrah ternyata pengurus ARB yang sah, maka otomatis kita akan gabung ke sana. Sebaliknya juga demikian. Tetapi jangan seperti kemarin caranya, malah Musda diobok-obok," pungkas Dewa Nida. san


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER