Prospek Jahe Gajah Kian Menjanjikan

  • 29 Januari 2016
  • 00:00 WITA
  • Bangli
  • Dibaca: 2895 Pengunjung

Bangli, suaradewata.com – Sejumlah petani di wilayah Susut, Bangli kini mulai berlomba-lomba mengembangan budidaya jahe gajah. Sebab, prospek jahe gajah kian menjanjikan. Terlebih, harga di pasaran kini berkisar Rp 7 ribu hingga Rp  8 ribu  per kilo.

I Ketut Ada salah seorang petani di Desa Tiga, mengatakan dirinya tertarik mengembangkan jahe sekitar tiga tahun lalu. Cuma penanaman tidak dalam sekala besar. Umumnya penanaman dilakukan dengan sistem tumpangsari dengan tanaman jeruk.  "Agar tanah  tidak nganggur, di sela-sela tanaman jeruk kami tanami jahe,"ujarnya, saat ditemui Kamis (28/01/2016)

Penanaman yang awalnya cuma iseng itu, kata Ada, ternyata membuahkan hasil yang cukup lumayan. Dimana, harga jahe yang semula sempat jatuh mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Dimana, harga jahe yang sempat jatuh hingga harga Rp 2.000 per kilo, kini melonjak dengan harga Rp 7.000 hingga Rp 8.000 di tingkat petani. "Semenjak itu saya ketagihan menanam tanaman yang memiliki bau khas ini,"ujar dia.

Disinggung soal hasil panen, kata dia, dirinya enggan merinci. Cuma yang jelas, kalau menanam sekitar 200 kilo bibit, bisa menghasillkan sekitar 900 hingga 1ton  kilo jahe. Sementara untuk bibit jahe , jelas dia, lebih banyak diusahakan dan dikembangkan langsung oleh petani. Biasanya hasil panen sebelumnya, disimpan untuk bibit. "Saat ini  tanaman jahe kami baru tumbuh. Sekitar 5 bulan lagi baru bisa panen,"ujar Made Eka petani lainnya.ard


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER