Bencana Pohon Tumbang Kepung Kecamatan Susut Bangli

  • 08 Februari 2024
  • 18:25 WITA
  • Bangli
  • Dibaca: 1372 Pengunjung
Dampak Pohon tumbang yang terjadi di wilayah kecamatan Susut, Bangli. SD/ard/Ist

Bangli, suaradewata.com - Cuaca ekstrim berupa hujan deras disertai angin kencang mengakibatkan sejumlah bencana  pohon tumbang di Kabupaten Bangli.  Kejadian ini mulai terjadi, Rabu (7/2) dan Kamis (8/2/2024) sore. Bencana pohon tumbang terbanyak terjadi di wilayah kecamatan Susut, Bangli. 

Berdasarkan informasi yang didapat di BPBD Kabupaten Bangli, bencana pohon tumbang terjadi di perbatasan Banjar Manuk dan Banjar Susut, Kecamatan Susut. Ada dua pohon yang tumbang, yakni pohon jenis nangka dan pohon jenis Bayur, pada Rabu sore.  Meski tidak memakan korban jiwa namun kejadian ini sempat menggangu arus lalin.

Kejadian pohon tumbang berikutnya terjadi di Banjar Serokadan, Desa Abuan, Susut, pada Kamis Sore. Yang mana, akibat diterjang angin sebuah pohon enau tumbang menutupi akses jalan.  Selain itu, hujan disertai  angin kencang juga mengakibatkan  dahan beringin tumbang  dan menimpa bangunan Pura di Pura Puseh Bangun Lemah Kangin.

Kalak BPBD dan Damkar Kabupaten Bangli  I Wayan Wardana didampingi  Kabid Kedaruratan dan Logistik,  I Ketut Agus Sutapa saat dikonfirmasi membenarkan adanya kejadian tersebut.  Dikatakan, bencana pohon tumbang ini diakibatkan olah adanya  hujan diserta angin kencang yang melanda sejumkah wilayah di Kabupaten Bangli, dari Rabu malam hingga Kamis (8/2).

Dikatakan, untuk upaya penanganan telah dilakukan oleh Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Bangli dengan dibantu unsur TNI, Polri dan masyarakat. Untuk  proses evakuasi pohon tumbang di Banjar Manuk berlangsung mulai pukul 00.30 wita hingga 01.30 wita. Sementara penanganan pohon tumbang di Serokadan dan Bangun Lemah Kangin,  tengah dilakukan. “Untuk kejadian di Serokadan dan Bangun Lemah Kangin  saat ini tim masih bekerja di  lokasi. Sementara  dari kejadian ini tidak sampai menimbulkan korban jiwa, sementara kerugian material masih dalam tahap penghitungan,”bebernya.

Disebutkan, sesuai prediksi BMKG, puncak musim penghujan dimulai pada pertengahan bulan Februari. Oleh sebab itu, pihaknya meminta masyarakat meningkatkan kewaspadaan akan potensi resiko bencana disekitar kita untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. ard/gin


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER